(IslamToday ID) – China menghormati perundingan akhir dengan India, dengan menarik mundur pasukannya sekitar 2 kilometer dari Lembah Galwan. Penarikan mundur pasukan China itu terekam satelit Maxar Technologie pada hari Senin (6/7/2020) yang bermarkas di Amerika Serikat (AS).
“China tidak ingin berperang dan India tidak memiliki kemampuan untuk melawannya,” kata Liu Zongyi, kepala Pusat Penelitian Asia Selatan di Institut Studi Internasional Shanghai kepada South China Morning Post, Kamis (9/7/2020).
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi dan penasihat keamanan nasional India, Ajit Doval sebelumnya menggelar pertemuan pada hari Minggu (5/7/2020). Keduanya sepakat untuk mulai menarik pasukan masing-masing di sepanjang Garis Kontrol Aktual atau perbatasan de facto kedua negara sejak Perang Sino-India 1962.
“Mereka menegaskan kembali bahwa kedua belah pihak harus menghormati dan memperhatikan Garis Kontrol Aktual. Keduanya juga tidak boleh mengambil tindakan sepihak untuk mengubah status quo dan bekerja sama untuk menghindari insiden di masa depan yang dapat mengganggu perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan,” ungkap Kementerian Luar Negeri India.
Menurut sumber yang berbicara kepada NDTV yang berbasis di New Delhi menyatakan pasukan dari kedua belah pihak sekarang berada di ujung Garis Kontrol Aktual. Sumber-sumber pemerintah juga mengatakan mereka sangat berharap China akan terus menarik diri dari Lembah Galwan, Sumber Air Panas, dan Gogra pada pertengahan Juli.
Gambar-gambar satelit itu muncul bersamaan dengan pernyataan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows kepada Fox News mengenai kehadiran AS di Laut China Selatan dan pengiriman kapal induknya USS Nimitz dan USS Ronald Reagan ke wilayah tersebut. Sumber itu juga menegaskan bahwa AS akan mendukung India jika kemungkinan terjadi konflik.
“Kami tidak akan membiarkan China atau siapapun mengambil kendali atau menjadi kekuatan dominan, apakah di wilayah itu atau di sini,” kata sumber itu.
“Pesannya jelas. Militer kita mungkin berdiri kuat dan akan terus berdiri kuat, apakah itu terkait dengan konflik antara India dan China atau di manapun,” tambahnya.
Kementerian Luar Negeri China mengecam keras peningkatan kehadiran AS dan latihan militernya di Laut China Selatan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menyatakan AS sedang berusaha untuk mendorong terjadinya konflik kedua negara dengan mengirim dua kapal induk ke wilayah tersebut. [wip]