(IslamToday ID) – Situasi di Samudera Pasifik dipastikan bakal semakin memanas. Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) telah mengerahkan ribuan pasukan ke Pangkalan Militer Andersen di Guam. Sementara itu, pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) juga sudah berada dalam status siap tempur.
Menurut laporan yang dikutip di The Sun, Rabu (16/9/2020), militer AS mengerahkan 11.000 prajuritnya dalam latihan skala besar, dengan sandi Operasi Perisai Pemberani (Exercise Valiant Shield) di Guam. Tak hanya itu, armada tempur AS juga diperkuat ratusan pesawat tempur dan kapal-kapal perang.
Latihan tempur besar-besaran yang digelar militer AS ternyata memicu kesiagaan pasukan China. Dalam laporan lain yang dikutip dari Global Times yang merupakan media Partai Komunis China (PKC), menyerukan kepada seluruh pasukan PLA untuk bersiap menghadapi perang.
Tak basa-basi, pernyataan Global Times menyebut AS adalah penghasut konflik di Laut China Selatan. Karena AS, China menghadapi sengketa wilayah dengan sejumlah negara di Asia Tenggara.
“Kami menghadapi sengketa teritorial dengan beberapa negara tetangga yang dihasut oleh AS untuk melawan China,” bunyi pernyataan PKC di Global Times.
“Oleh karena itu, rakyat China harus memiliki keberanian nyata untuk terlibat dengan tenang dalam perang yang bertujuan untuk melindungi kepentingan utama. Dan, bersiap untuk menanggung akibatnya,” lanjut pernyataan PKC.
Latihan tempur skala besar yang digelar militer AS diperkuat oleh kapal induk USS Ronald Reagan (CVN-76), yang didukung oleh kapal serbu amfibi USS America (LHA-6). Selain itu, dua kapal serbu amfibi lainnya USS New Orleans (LPD-18) dan USS Germantown (LSD-42), juga ikut ambil bagian dalam latihan perang tersebut.
Pengarah operasi maritim Armada Pasifik AS, Laksamana Muda Michael Boyle menegaskan Latihan Perisai Pemberani digelar untuk meningkatkan daya tempur pasukan menjadi lebih mematikan.
Sementara itu, Komandan Angkatan Udara AS, Jenderal Charles Brown memastikan bahwa kawasan Indo-Pasifik akan tetap jadi prioritas bagi Departemen Pertahanan AS (US Departement of Defense). Brwon menegaskan juga Indo-Pasifik adalah kawasan terpenting di dunia bagi AS.
“Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan terpenting di dunia. Dan, itu adalah teater prioritas bagi Departemen Pertahanan AS,” kata Brown.
Bukan cuma militer AS yang menggelar latihan tempur skala besar. Diberitakan sebelumnya, PLA juga melakukan latihan tempur di dua wilayah, yakni Laut Kuning dan Laut Bohai.
Dalam latihan itu, militer China mengerahkan dua kapal induknya, Type 001 Liaoning (16) dan Type 002 Shandong (17).
China meningkatkan aktivitas militernya dengan tujuan untuk menghadapi kemungkinan intervensi militer AS. Ambisi Presiden Xi Jinping untuk mencaplok Republik China (Taiwan), harus berhadapan dengan kekuatan militer AS yang merupakan sekutu negara itu. [wip]