(IslamToday ID) – Qatar menolak untuk menggantikan posisi Palestina memimpin Liga Arab. Seperti diketahui, Palestina menyatakan mundur dari kursi kepemimpinan Liga Arab ke 154 sebagai bentuk protes atas normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dengan Israel.
“Kami meminta maaf karena tidak bisa menerima periode (kepemimpinan) tersebut, yang ditinggalkan oleh negara Palestina. Kami tetap berpegang pada hak negara Qatar untuk menjadi presiden berikutnya pada periode ke-155 Maret 2021,” tulis sebuah pernyataan pemerintah Qatar seperti dikutip di MEMO, Sabtu (26/9/2020).
Qatar dipilih menurut abjad dan sesuai dengan Pasal VI dari aturan prosedur Dewan Liga Arab. “Jika presiden dewan di tingkat menteri tidak dapat mengambil posisi, presiden sementara ditugaskan kepada delegasi dari negara yang akan memimpin periode berikutnya.”
Palestina memutuskan pada hari Selasa lalu untuk meninggalkan haknya memimpin Liga Arab untuk periode ini, sebagai respons atas normalisasi dengan pendudukan Israel.
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki membenarkan bahwa keputusan itu diambil setelah sekretariat umum Liga Arab mengambil sikap mendukung normalisasi UEA dan Bahrain dengan Israel. Keputusan itu dinilai sangat jelas bertentangan dengan “Prakarsa Perdamaian Arab”. [wip]