(IslamToday ID) – Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan menuduh India mendukung gerakan anti-Islam (islamophobia) di negaranya dalam Sidang Umum PBB pada hari Jumat (25/9/2020).
Menurut Khan, hal ini dibuktikan oleh gerakan nasionalis Hindu-India yang memberikan dukungan untuk melakukan kebencian dan prasangka terhadap Islam. Bukti lainnya yakni adanya kendali pemerintah yang kuat di daerah Kashmir, dimana hampir seluruh penduduknya diisi oleh mayoritas muslim.
Khan menjelaskan bahwa gerakan anti-Islam yang terjadi di India saat ini sudah mengancam hampir 200 juta muslim yang tinggal di sana.
“Salah satu negara di dunia, yang dengan sedih harus saya katakan, mendukung gerakan anti-Islam adalah India. Inilah alasan mengapa muncul ideologi RSS yang sayang sekali saat ini digunakan untuk memerintah India,” jelas Khan seperti dikutip dari Al-Jazeera, Ahad (27/9/2020).
Sang perdana menteri juga turut menjelaskan bahwa pemerintah India hanya membuat aturan bagi satu jenis masyarakat saja yang ada di sana. “Mereka (pemerintah) percaya bahwa India hanya ekslusif untuk orang Hindu. Dan mereka yang di luar itu (Hindu) bukanlah warga yang setara,” ungkapnya.
Khan memang tercatat sudah seringkali mengkritik kebijakan dari PM India, Narendra Modi yang tidak ramah terhadap umat muslim yang ada di sana.
Kebijakan terakhir yang dikritik secara keras oleh Khan dari Modi adalah keputusan pemerintah India untuk mencabut status kenegaraan India dari daerah Jammu dan Kashmir.
Dicabutnya status kenegaraan tersebut membuat warga yang ada di sana kehilangan perlindungan warisan, tanah, dan juga pekerjaan mereka.
Hal ini terjadi karena kedua daerah tersebut kini menganut aturan konstitusi yang berbeda jika dibandingkan dengan India secara umum. [wip]