(IslamToday ID) – Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Perancis akan membahas penyelesaian perang antara pasukan Armenia dan Azerbaijan karena sengketa wilayah Nagorno-Karabakh di Jenewa. Ketiga negara itu khawatir pertempuran kedua negara itu akan berubah menjadi perang kawasan di Kaukasus Selatan.
Ketiga negara merupakan pemimpin Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa atau OSCE Minsk Group yang akan memediasi masalah Nagorno-Karabakh.
Selain di Jenewa, Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves le Drian mengatakan perwakilan Perancis dan AS juga akan bertemu di Moscow hari Senin (12/10/2020) depan untuk mencari jalan agar kedua belah pihak mau bernegosiasi untuk gencatan senjata.
“Kami ingin semua orang mengerti bahwa keinginan mereka untuk segera menghentikan permusuhan tanpa syarat dan bahwa kami memulai negosiasi,” kata le Drian kepada Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Perancis, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/10/2020).
Perwakilan Azerbaijan memastikan akan hadir di Jenewa pada hari ini dengan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Jeyhun Bayramov. Namun pihak Armenia belum memberikan tanggapan. Menteri Luar Negeri Armenia, Zohrab Mnatsakanyan akan berkunjung ke Moscow hari Senin depan. Tidak jelas kedua menteri luar negeri ini apakah akan bertemu langsung.
Azerbaijan dan Armenia tak kunjung menemukan solusi atas konflik di perbatasan kedua negara di Nagorno-Karabakh.
Perang pecah tahun 1991-1994 untuk memperebutkan Nargono-Karabakh hingga menewaskan 30.000 orang.
Sementara, pertempuran yang terjadi dalam beberapa terakhir di Nargono-Karabakh telah menewaskan 320 tentara dan 19 warga sipil Nagorno-Karabakh dan 28 warga Azerbaijan.
Di wilayah Nagorno-Karabakh yang dihuni etnis Armenia terdapat jaringan pipa yang membawa gas dan minyak produksi Azerbaijan ke Eropa. [wip]