(IslamToday ID) – Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan pembunuhan adalah modus operandi Amerika Serikat (AS) untuk menyingkirkan lawan politik. Hal ini dibuktikan dengan niatan Presiden AS Donald Trump melenyapkan dirinya seperti yang diungkapkan baru-baru ini.
Pada pertengahan September, Trump mengakui di awal masa jabatan presidennya ia ingin membunuh Assad. Tapi kepala Pentagon saat itu, Jim Mattis membujuknya untuk tidak melakukan itu.
“Pembunuhan adalah modus operandi AS, itu yang mereka lakukan sepanjang waktu, selama berpuluh-puluh tahun, di mana-mana, di setiap wilayah di dunia. Itu bukan sesuatu yang baru,” kata Assad seperti dikutip di Sputniknews, Jumat (8/10/2020).
Ia mengatakan rencana pembunuhan AS terbukti dengan sendirinya. Menurutnya, rencana-rencana tersebut selalu ada untuk berbagai alasan.
“Kami telah memperkirakan situasi ini di Suriah, dengan konflik ini, dengan AS, mereka menduduki wilayah kami dan mereka mendukung teroris, itu sudah diprediksi. Bahkan bila Anda tidak memiliki informasi apa pun, itu terbukti dengan sendirinya,” tambah Assad.
Ia mengaku tidak memiliki rencana mencegah pembunuhan untuk skenario tertentu. Ia hanya mengawasi perilaku AS secara umum.
“Tidak ada yang dapat mencegah AS dari melakukan aksi atau tindakan keji, kecuali ada keseimbangan internasional di mana AS tidak bisa lari dari kejahatannya, selain, AS akan terus melanjutkan aksi-aksi ini di wilayah lain dan tidak ada yang menghentikannya,” kata Assad.
Dalam kesempatan ini, Assad ditanya apakah selama masa jabatannya ia pernah mengalami percobaan pembunuhan. “Saya tidak mendengar percobaan apapun, tapi seperti yang saya katakan, akan terbukti sendiri Anda melakukan banyak percobaan atau mungkin lebih tepatnya rencana,” katanya. [wip]