(IslamToday ID) – Rusia terbukti melakukan intervensi dalam perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh (Artsakh). Dukungan Rusia terhadap Armenia membuat pernyataan Presiden Vladimir Putin beberapa waktu lalu terpatahkan. Akibatnya, Rusia kembali berhadapan dengan Turki di front tempur yang berbeda.
Dalam laporan yang diperoleh dari Bulgarian Military, Rabu (21/10/2020), sejumlah foto citra satelit beredar dan menunjukkan keberadaan 13 unit jet tempur Mikoyan MiG-29 di pangkalan udara Erebuni, Armenia.
Rusia kembali mengirim bala bantuan kepada sekutunya, dan hingga saat ini total sudah ada 23 unit jet tempur MiG-29 yang mendukung operasi Angkatan Bersenjata Armenia.
Perlu diketahui, Angkatan Udara Armenia tidak memiliki satu unit pun jet tempur MiG-29. Menurut data yang dikutip dari Armradio dan Verelq, Angkatan Udara Armenia saat ini hanya memiliki 17 unit jet tempur, yang terdiri dari empat unit Sukhoi Su-30 dan Su-25.
Puluhan unit jet tempur MiG-29 membuktikan jika Rusia pada akhirnya memilih untuk melakukan intervensi dalam konflik bersenjata Armenia-Azerbaijan. Padahal sebelumnya, Putin memastikan jika Rusia tidak akan memberikan dukungan militer kepada Armenia yang merupakan salah satu sekutunya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Putin menyatakan pihaknya sama sekali tidak memiliki kewajiban untuk mendukung operasi militer Armenia. Pasalnya, konflik kedua negara tidak terjadi di wilayah Armenia. Meskipun Armenia adalah salah satu anggota dari Pakta Pertahanan Keamanan Bersama (CSTO) yang dibentuk Rusia.
“Rusia tidak memiliki kewajiban untuk membela Armenia. Karena, konfliknya dengan Azerbaijan tidak terjadi di wilayah Armenia,” kata Putin seperti dikutip dari Daily Sabah.
Di sisi lain, Turki sudah menyatakan dukungannya terhadap Angkatan Bersenjata Azerbaijan sejak perang kembali meletus pada 27 September 2020. Turki dituding telah mengerahkan sejumlah tentara bayaran dari Libya dan Suriah, untuk mendukung Azerbaijan dalam perang melawan pasukan Armenia.
Tak hanya itu, Turki juga dikabarkan mengerahkan sejumlah jet tempur F-16 Fighting Falcon dan drone Bayraktar TB2. Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev membenarkan adanya dukungan drone Bayraktar dalam perang yang membuat pasukannya lebih mudah untuk menghabisi pasukan Armenia.
“Berkat drone canggih Turki yang dimiliki oleh militer Azerbaijan, korban kami di garis depan menyusut. Drone ini menunjukkan kekuatan Turki dan itu juga memberdayakan kami,” ujar Aliyev. [wip]