(IslamToday ID) – Ribuan orang berbaris di ibukota Hongaria, Budapest pada hari Jumat (23/10/2020) untuk menuntut pemerintah mengembalikan otonomi kampus khususnya bagi Universitas Seni Teater dan Film (SZFE).
Unjuk rasa yang diberi nama “Untuk semua kebebasan kita!” sengaja digelar pada tanggal 23 Oktober bertepatan dengan peringatan pemberontakan anti-Soviet Hongaria pada tahun 1956. Sebuah revolusi yang dipimpin oleh mahasiswa yang dirancang untuk melawan penindasan kala itu.
Para demonstran menuduh Perdana Menteri (PM) Viktor Orban membatasi kebebasan akademik dan merombak struktur SZFE tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan mahasiswa dan staf. Para demonstran juga membawa sejumlah plakat dan spanduk bertuliskan “Seni itu gratis” dan “Cukup!”.
Mengutip dari DW, Sabtu (24/10/2020), pada tanggal 1 September lalu, Partai Fidesz yang berkuasa tempat Orban bernaung, mencabut otonomi pusat pelatihan teater dan pembuat film paling terkenal di Hongaria.
Sebuah dewan pengawas yang dibentuk oleh pemerintah sayap kanan sejak itu memegang kendali atas hampir semua fungsi manajemen sambil melemahkan senat terpilih. Uni Eropa pun mengecam kurang demokratisnya Hongaria
Laporan negara atau hukum terbaru oleh Komisi Eropa mengungkapkan kekhawatiran serius terkait independensi peradilan di Hongaria, serta berkurangnya media independen di negara itu.
Cabang eksekutif Uni Eropa juga menyuarakan kegelisahannya atas korupsi di Hongaria, terutama keterkaitan yang erat antara politik dan bisnis nasional tertentu. [wip]