(IslamToday ID) – Garda Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menyatakan telah mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan dengan Azerbaijan dan Armenia, menyusul tembakan nyasar dalam pertempuran di Nagorno-Karabakh.
“Satuan pasukan darat (pengawal) telah dikirim dan ditempatkan di wilayah tersebut,” kata Komandan IRGC, Brigjen Mohammad Pakpour seperti dikutip dari kantor berita IRNA, Senin (26/10/2020).
Ia mengatakan misi IRGC adalah untuk melindungi kepentingan nasional serta menjaga perdamaian dan keamanan. Menurutnya, Iran menghormati integritas teritorial tetangganya, tetapi setiap pergeseran dalam geopolitik perbatasan adalah garis merah.
Pakpour dilaporkan telah mengunjungi daerah perbatasan Khoda Afrin pada hari Sabtu (24/10/2020). Wilayah tersebut berada di sebelah timur Azerbaijan dan berbatasan dengan Nagorno-Karabakh.
Khoda Afrin dan desa-desa terdekat dilaporkan terkena tembakan mortir lintas batas. “Jika ada pengulangan kebakaran semacam itu, Republik Islam Iran tidak akan tinggal diam,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh pada 16 Oktober lalu.
Pada pekan pertama pertempuran, peluru mortir berulang kali menyimpang melintasi perbatasan dan melukai seorang anak berusia enam tahun.
Armenia dan Azerbaijan selama beberapa dekade telah terkunci dalam konflik di Nagorno-Karabakh, wilayah etnis Azerbaijan yang memisahkan diri dari Baku dalam perang tahun 1990-an.
Kedua belah pihak menolak seruan internasional untuk gencatan senjata sejak perang meletus pada 27 September.
Pada hari Kamis, Azerbaijan menyatakan telah mengambil kendali penuh atas perbatasannya dengan Iran. Baku melancarkan serangan di wilayah Nagorno-Karabakh, mengusir pasukan Armenia di dekat perbatasan. Armenia juga berbatasan dengan Iran di barat laut. [wip]