(IslamToday ID) – Sumber yang berasal dari Sudan dan Mesir menyatakan Arab Saudi akan membayar 335 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,9 triliun kepada Amerika Serikat (AS) untuk mempercepat normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel.
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS) turun tangan setelah Presiden AS Donald Trump menetapkan syarat bahwa Sudan harus membayar kompensasi kepada korban teror sebelum menghapus namanya dari daftar negara yang mensponsori terorisme.
Lewat akun Twitter-nya pada hari Senin, 18 Oktober 2020, Trump mengatakan hal tersebut sebagai berita besar bagi masyarakat AS.
“Berita besar! Sudan setuju untuk membayar 335 juta dolar AS untuk korban teror AS dan keluarganya. Saya akan mencabut Sudan dari daftar negara sponsor terorisme. Akhirnya terwujud keadilan untuk rakyat AS dan langkah besar untuk Sudan!” kata Trump.
Mengutip dari MEMO, Senin (26/10/2020), kompensasi yang dibayarkan oleh Sudan tersebut adalah untuk keluarga dan korban pemboman Kedutaan Besar AS tahun 1998 di Afrika Timur dan serangan terhadap USS Cole, sebuah kapal perusak milik Angkatan Laut AS di lepas pantai Yaman pada tahun 2000.
Sudan sebelumnya telah setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan penghapusan namanya dari daftar negara pendukung terorisme, tetapi terhambat oleh kondisi Trump tentang kompensasi.
Namun, dikatakan bahwa uang itu tidak akan dibayarkan oleh Sudan sendiri seperti yang dikatakan oleh Perdana Menteri Sudan Abdullah Hamdok, tetapi oleh Riyadh.
Mereka menunjukkan bahwa ada kesepakatan lengkap tentang masalah yang mencakup dukungan dari Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk Sudan yang akan dimulai segera setelah yang terakhir menandatangani apa yang disebut “Kesepakatan Abraham”.
Pertemuan antara pejabat Sudan di satu sisi dan pejabat AS, Israel, UEA, dan Saudi di sisi lain tampaknya menetapkan rincian kesepakatan, tahapan implementasinya, dan janji para mediator.
Yang tidak menyenangkan, kesepakatan itu juga mencakup rincian tentang bagaimana mereka akan menangani protes populer yang tak terhindarkan di Sudan setelah pemerintah menyatakan normalisasi hubungan dengan Israel.
Penghapusan Sudan dari daftar terorisme AS adalah langkah besar dalam upaya negara tersebut untuk berintegrasi kembali ke komunitas internasional setelah menggulingkan Presiden Omar Al-Bashir tahun lalu.
Bila kesepakatan tersebut terwujud, Sudan akan menjadi negara Arab kelima yang menormalisasi hubungannya dengan Israel, setelah sebelumnya Mesir pada 1979, Yordania pada 1994, serta UEA dan Bahrain pada 2020. [wip]