(IslamToday ID) – Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menuduh Presiden Perancis, Emmanuel Macron menyerang Islam. Tuduhan tersebut dilontarkan Khan setelah Macron membela penerbitan karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Komentar Khan itu mengacu pada pernyataan Macron yang muncul pekan lalu setelah seorang guru bahasa Perancis dipenggal kepalanya di dekat Kota Paris lantaran menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di dalam kelas. Kala itu, sang guru sedang membahas tentang kebebasan berbicara di Perancis.
Macron mengatakan bahwa guru itu dibunuh karena kaum Islamis ingin merenggut masa depan Perancis. Dalam serangkaian cuitannya di Twitter, Khan mengatakan komentar politikus Eropa itu akan menimbulkan perpecahan.
“Ini adalah saat di mana Presiden Macron bisa memberikan sentuhan penyembuhan dan menyangkal ruang bagi para ekstremis daripada menciptakan polarisasi dan marginalisasi lebih lanjut yang pasti mengarah pada radikalisasi,” tulis Khan, Ahad (25/10/2020).
“Sangat disayangkan bahwa dia (Macron) telah memilih untuk menyulut Islamophobia dengan menyerang Islam daripada teroris yang melakukan kekerasan, baik itu muslim, supremasi kulit putih, atau ideolog Nazi,” cuit Khan seperti dikutip dari VOA News, Senin (26/10/2020).
Macron telah memicu kontroversi awal bulan ini ketika dia mengatakan Islam sebagai agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia.
Dalam agama Islam, membuat karikatur Nabi Muhammad adalah perbuatan yang dilarang. Di Pakistan, siapapun yang dianggap menghina Islam atau tokoh-tokoh Islam bakal menghadapi hukuman mati.
“Dengan menyerang Islam, jelas tanpa memahaminya, Presiden Macron telah menyerang dan melukai sentimen jutaan muslim di Eropa dan seluruh dunia,” ungkap Khan.
Dalam pidatonya di PBB, Khan mengecam majalah Charlie Hebdo karena menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad. Ia menyebut perbuatan redaksi majalah itu sebagai provokasi yang disengaja dan harus dilarang secara universal. [wip]