(IslamToday ID) – Tidak menemui titik terang perundingan dengan Hamas mengenai kesepakatan pertukaran tahanan, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mendesak badan intelijen Mossad untuk menyerang para pemimpin kelompok pejuang Hamas Palestina dan menghancurkan Jalur Gaza sepenuhnya.
Smotrich juga mengatakan bahwa mulai sekarang Israel seharusnya hanya berbicara dengan Hamas melalui tembakan dan bom.
”Waktunya telah tiba bagi Mossad untuk melanjutkan tindakan yang telah dilatih untuk mereka lakukan yaitu menyingkirkan para pemimpin Hamas di seluruh dunia dan tidak (mengambil bagian dalam) perundingan yang telah dilakukan secara tidak bertanggung jawab dan merugikan keamanan Israel,” ujar Smotrich melalui media sosial X seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (27/4/20924).
Tidak berhenti di situ, dia juga menyerukan pasukan Israel untuk memasuki Kota Rafah di Gaza selatan secepat mungkin sebelum melanjutkan perjalanan ke seluruh Jalur Gaza sampai Hamas hancur seluruhnya.
”Ini sangat penting bagi keamanan Israel dan ini juga satu-satunya kesempatan untuk memulangkan para sandera,” ujar Smotrich.
Sebelumnya, pada Kamis (25/4/2024), Kabinet Perang Israel mengungkapkan usulan kesepakatan baru untuk pertukaran tahanan dengan Hamas dan gencatan senjata di Jalur Gaza, menurut media laporan Channel 13 Israel.
Inisiatif baru ini, yang belum diumumkan secara resmi, menuntut antara lain agar Hamas membebaskan lebih dari 20 warga Israel yang disandera.
Kesepakatan itu mungkin tidak mencakup pembebasan 40 sandera yang diminta Israel pada minggu-minggu sebelumnya.
Hamas sendiri diperkirakan menyandera lebih dari 130 warga Israel, sementara Tel Aviv menahan lebih dari 9.100 warga Palestina di penjara-penjaranya.
Berbeda dengan Israel, Hamas menuntut tidak hanya pertekaran Sandra dan gencatan senjata tetapi juga diakhirinya serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dan penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut, untuk kesepakatan pertukaran sandera-tahanan dengan Tel Aviv. [ran]