ISLAMTODAY ID — Perdana Menteri Pakistan Imran Khan diketahui mengirimkan surat kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Imran Khan menuntut Facebook memblokir konten Islamofobia di platform media sosial tersebut.
Dalam surat yang kemudian diunggah oleh pemerintah Pakistan melalui Twitter tersebut, PM Imran Khan mengatakan “Islamofobia yang berkembang” mendorong ekstremisme dan kekerasan di seluruh dunia, terutama melalui platform media sosial seperti Facebook.
“Saya akan meminta Anda untuk menempatkan larangan serupa terhadap Islamofobia dan kebencian terhadap Islam di Facebook yang telah Anda lakukan untuk Holocaust,” tegas Khan dilansir dari Reuters, Senin (26/10).
Facebook mengatakan bulan ini sedang memperbarui kebijakan ujaran kebencian untuk melarang konten apa pun yang menyangkal atau mendistorsi Holocaust. Akan tetapi, pihak Facebook tidak segera membalas permintaan jurnalis Reuters untuk mengomentari surat dari Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
Imran Khan dalam suratnya merujuk pada situasi di Prancis yang menurutnya kini Islam dikaitkan dengan terorisme.
Sebelumnya pada Ahad (25/10), Imran Khan mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah “menyerang Islam” dengan mendorong penerbitan ulang kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW.
Macron Sulut Islamofobia
Tanggapan Imran Khan ini muncul setelah Emmanuel Macron memberikan penghormatan kepada seorang guru sejarah Prancis yang dibunuh oleh seorang radikal Islam. Sang pembunuh guru itu ingin membalas penggunaan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad di kelas tentang kebebasan berekspresi.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menuduh Presiden Perancis, Emmanuel Macron menyerang Islam. Tuduhan tersebut dilontarkan Khan setelah Macron membela penerbitan karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Macron mengatakan bahwa guru itu dibunuh karena kaum Islamis ingin merenggut masa depan Perancis. Dalam serangkaian cuitannya di Twitter, Khan mengatakan komentar politikus Eropa itu akan menimbulkan perpecahan.
“Ini adalah saat di mana Presiden Macron bisa memberikan sentuhan penyembuhan dan menyangkal ruang bagi para ekstremis daripada menciptakan polarisasi dan marginalisasi lebih lanjut yang pasti mengarah pada radikalisasi,” tulis Khan, Ahad (25/10/2020).
“Sangat disayangkan bahwa dia (Macron) telah memilih untuk menyulut Islamophobia dengan menyerang Islam daripada teroris yang melakukan kekerasan, baik itu muslim, supremasi kulit putih, atau ideolog Nazi,” cuit Khan seperti dikutip dari VOA News, Senin (26/10/2020).
Macron telah memicu kontroversi awal bulan ini ketika dia mengatakan Islam sebagai agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia.
Dalam Islam, membuat karikatur Nabi Muhammad adalah perbuatan yang dilarang. Di Pakistan, siapapun yang dianggap menghina Islam atau tokoh-tokoh Islam bakal menghadapi hukuman mati.
“Dengan menyerang Islam, jelas tanpa memahaminya, Presiden Macron telah menyerang dan melukai sentimen jutaan muslim di Eropa dan seluruh dunia,” ungkap Khan.
Dalam pidatonya di PBB, Khan mengecam majalah Charlie Hebdo karena menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad. Ia menyebut perbuatan redaksi majalah itu sebagai provokasi yang disengaja dan harus dilarang secara universal.[IZ/Wip]