(IslamToday ID) – Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin menyatakan Filipina mengikuti langkah China dengan membangun armada sendiri yang mencakup kapal penangkap ikan di Laut China Selatan.
“Kami mengerumuni daerah tersebut, karena itu adalah strategi China yang juga mengerumuni daerah tersebut dengan kapal penangkap ikan,” kata Locsin dalam diskusi online pekan ini yang diselenggarakan oleh Asia Society.
“Kemungkinan kecelakaan meningkat pesat dengan mengerahkan kapal di perairan yang disengketakan,” ujar diplomat top Filipina itu seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (28/10/2020).
Locsin juga mengatakan perjanjian pertahanan Filipina dengan Amerika Serikat (AS) akan berlaku jika salah satu kapal militer negara itu diserang. Jaminan ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tahun lalu.
Kepala Laksamana Wakil Giovanni Carlo Bacordo kepada Rappler awal bulan ini mengatakan Angkatan Laut Filipina berencana untuk mengerahkan lebih dari 200 milisi bersenjata di kapal motor untuk berpatroli di Laut China Selatan.
Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, mengutip pernyataan Duterte, mengatakan negara Asia Tenggara itu mungkin tidak memiliki cukup sumber daya untuk mengirim milisi maritimnya sendiri.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte baru-baru ini bersandar ke AS dan memperkuat sikapnya terhadap China. Bulan lalu di depan para pemimpin dunia, ia membela keputusan Pengadilan Permanen Arbitrase 2016 yang memenangkan Filipina dengan menyatakan klaim teritorial Beijing yang luas di Laut China Selatan melanggar hukum internasional.
China telah mendapat kecaman internasional yang meningkat, terutama dari pemerintah AS atas perilakunya di Laut China Selatan. China juga terus mengirim kapal sipil yang dikendalikan militer dan pemerintah ke wilayah tetangganya di Asia Tenggara. [wip]