(IslamToday ID) – Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai kaderisasi yang dilakukan oleh partai politik (parpol) hanyalah kamuflase belaka. Sebab, hal ini dilakukan agar praktik dinasti politik tidak terlihat secara kasar saja.
Hal itu disampaikan Lucius menanggapi banyaknya calon anggota legislatif (caleg) muda yang lolos ke DPR, tapi ternyata mereka terafiliasi dengan dinasti politik.
“Politik dinasti di parlemen ini juga menjelaskan kaderisasi parpol yang timpang. Kaderisasi hanya semacam kamuflase saja agar jalan bagi keluarga di dunia politik tak terlihat kasar saja oleh publik,” kata Lucius dikutip dari Kompas, Sabtu (27/4/2024).
Ia mengungkapkan, persoalan dinasti politik tidak hanya pada isu pemilihan presiden (Pilpres) saja, melainkan juga di pemilihan legislatif (Pileg). Menurutnya, intensi politik dinasti di Pileg sudah berulang kali muncul dalam pemilu.
“Dan itu menimpa semua parpol yang besar-besar, termasuk yang sekarang ramai menuduh dinasti politik Jokowi sebagai sebuah masalah demokrasi yang besar,” katanya.
Lucius menjelaskan, dalam konteks parpol di Indonesia yang oligarkis, dinasti politik menjadi sesuatu yang tak terhindarkan. Ia menilai dalam rangka mempertajam cengkeraman kelompok atau keluarga di parpol, upaya untuk mendistribusikan keluarga di kekuasaan mana saja juga terjadi.
“Semua untuk memastikan partai yang sudah oligarkis bisa memperluas jejaring dinastinya hingga kekuasaan,” ujar Lucius.
“Hasil riset CSIS itu menjadi bukti nyata bahwa politik elektoral kita memang menjadi panggung keluarga. Di sana kader yang bukan dari dinasti keluarga elite akan diberikan celah yang sempit,” lanjutnya.
Sebelumnya, temuan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan, sebagian besar caleg usia muda yang berpeluang lolos sebagai anggota DPR periode 2024-2029 terasosiasi dengan dinasti politik.
CSIS mencatat, ada 87 caleg muda yang berpeluang lolos ke parlemen pada Pemilu 2024. Dari jumlah tersebut, 50 di antaranya merupakan kerabat dari elite partai politik. [wip]