(IslamToday ID) – Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai gagasan Prabowo Subianto menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 sebaiknya tidak menjadi pembagian konsesi politik untuk para kelompok pendukungnya dalam Pilpres 2024 atau hanya ajang mencari keuntungan ekonomi.
Menurut Umam, sebaiknya Prabowo mengutamakan kandidat menteri dari kalangan ahli yang kompeten dan dipercaya publik untuk memimpin kementerian, supaya terbentuk kabinet ahli (zaken kabinet). Jika jumlah kementerian ditambah tanpa mempertimbangkan hal itu, ia khawatir hanya menjadi ajang perebutan proyek pemerintah.
“Bukan sekadar kemudian menjadi semacam alat ‘sapi perah’ bagi kekuatan tertentu untuk memanfaatkan pos-pos kementerian yang strategis itu,” kata Umam dikutip dari Kompas, Kamis (9/5/2024).
Ia juga menekankan pemerintahan mendatang harus bisa memastikan garis komando dan koordinasi jika memang setuju menambah jumlah kementerian. Menurut Umam, penambahan jumlah kementerian jangan malah menambah persoalan ego sektoral dan problem koordinasi antar kementerian.
“Hal ini yang kemudian menjadi prinsip-prinsip dasar supaya zaken kabinet atau kabinet ahli itu bukan sebagai sebuah gimik semata, tapi betul-betul mendapatkan legitimasi yang kuat di mata publik,” ucap Umam.
Sebelumnya, gagasan pembentukan kementerian baru berasal dari kubu presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurut UU No 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara mengatur bahwa jumlah maksimal kementerian yang ada adalah 34 kementerian. Akan tetapi, peluang revisi UU Kementerian Negara itu terbuka karena masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2020-2024.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai wajar apabila jumlah kementerian diperbanyak karena Indonesia merupakan negara besar sehingga butuh bantuan dari banyak pihak. Menurut Habiburokhman, semakin banyak jumlah kementerian justru baik bagi pemerintahan dan pelayanan publik, karena Indonesia memiliki target sekaligus tantangan yang besar untuk diraih.
“Dalam konteks negara jumlah yang banyak itu artinya besar, buat saya bagus, negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar, target-target kita besar,” kata Habiburokhman, Senin (6/5/2024). [wip]