(IslamToday ID) – Penyelidikan independen mengungkapkan Gereja Katolik Roma di Inggris gagal tangani kasus pelecehan seksual terhadap anak. Hal ini terlihat dari meningkatnya kasus yang terjadi antara tahun 1970 dan 2015 yang melibatkan lebih dari 3.000 kasus pelecehan dengan jumlah pengaduan lebih dari 900 kasus yang diterima oleh pihak gereja.
Mengutip dari Daily Sabah, Rabu (11/11/2020) penyelidikan itu mengatakan jika pihak gereja hanya memprioritaskan reputasinya sendiri di atas kesejahteraan anak-anak yang rentan selama beberapa dekade. “Laporan ini menemukan bahwa Gereja Katolik berulang kali gagal mendukung para korban dan penyintas, sementara mengambil tindakan positif untuk melindungi tersangka pelaku, termasuk memindahkan mereka ke paroki yang berbeda,” kata penyelidikan tersebut.
Dalam penyelidikan juga digambarkan efek pelecehan yang mendalam dan seumur hidup terhadap korban, termasuk depresi, kecemasan, melukai diri sendiri serta masalah kepercayaan.
Kurangnya perhatian pihak gereja di Roma terhadap kasus pelecehan ini, diungkapkan Ketua penyelidikan, Alexis Jay, “Selama beberapa dekade, kegagalan Gereja Katolik untuk menangani pelecehan seksual terhadap anak membuat lebih banyak anak lagi bernasib sama,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Bahkan saat ini, tanggapan Takhta Suci tampak bertentangan dengan janji Paus untuk mengambil tindakan atas masalah yang sangat penting ini,” lanjutnya.
Laporan ini juga mengkritik pemimpin Katolik paling senior di Inggris dan Wales, Kardinal Vincent Nichols, karena tidak mengakui tanggung jawab pribadi atau menunjukkan belas kasih kepada para korban dalam kasus yang baru-baru ini diselidiki.
“Kadang-kadang, laporan itu menemukan, Kardinal Nichols telah menunjukkan bahwa dia lebih peduli tentang dampak pelecehan seksual terhadap anak-anak terhadap reputasi Gereja Katolik daripada pada korban dan penyintas,” kata laporan tersebut.
Penyelidikan publik independen yang dilakukan dalam waktu lama, yang memeriksa masalah pelecehan seksual anak di seluruh institusi dan masyarakat Inggris juga menerbitkan temuan serupa tentang gereja Inggris pada 6 Oktober lalu. [wip]