(IslamToday ID) – Pemerintah Myanmar setuju untuk memulangkan atau repatriasi para pengungsi Rohingya pada tahun ini. Kesepakatan itu muncul setelah Myanmar melakukan pertemuan dengan Bangladesh yang difasilitasi oleh China.
“Kami mendorong untuk memulai repatriasi pada kuartal pertama, tetapi Myanmar mencari lebih banyak waktu untuk pengaturan logistik dan beberapa pengaturan fisik. Jadi, kami minta repatriasi pada kuartal kedua dan mereka setuju,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Bangladesh, Masud Bin Momen usai pertemuan pada hari Selasa (19/1/2021) seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Myanmar turut mengkonfirmasi kabar soal repatriasi itu. “Myanmar telah membuat semua pengaturan yang diperlukan untuk repatriasi dan menegaskan kembali kesiapannya menerima pengungsi yang diverifikasi sejalan dengan perjanjian bilateral,” katanya.
Namun, Kemlu Myanmar tidak menyinggung tanggal spesifik dimulainya repatriasi. “Proyek percontohan sedang dilakukan untuk repatriasi para pengungsi. Myanmar bersedia memulai proses dengan pengungsi yang diverifikasi yang akan dipulangkan di bawah proyek percontohan,” katanya.
Dalam pertemuan tripartit, China dan Myanmar menyepakati proposal yang didorong Bangladesh untuk mempertahankan kehadiran komunitas internasional di negara bagian Rakhine saat repatriasi. China akan melakukan vaksinasi Covid-19 gratis kepada orang-orang Rohingya pada tahap pertama repatriasi.
Bangladesh telah berupaya keras untuk memulai repatriasi pengungsi Rohingya. Namun Myanmar kerap menundanya dengan alasan mencari waktu untuk pengaturan logistik.
Bangladesh diketahui mulai memindahkan sebagian pengungsi Rohingya dari kamp-kamp di Cox’s Bazar ke sebuah pulau terpencil bernama Bhasan Char. Lebih dari 2.000 pengungsi telah direlokasi sejak Desember tahun lalu. Pemindahan itu memicu kekhawatiran karena dilakukan tanpa melibatkan penilaian PBB tentang keamanan pulau terkait.
Wakil pejabat pemerintah Bangladesh untuk urusan pengungsi Mohammed Shamsud Douza mengatakan tanggul sepanjang 12 km telah dibangun di Bhasan Char. Ia berharap tanggul tersebut bakal melindungi Bhasan Char dari banjir.
Selain itu, Bangladesh juga telah membangun perumahan untuk 100.000 pengungsi. Shamsud menegaskan bahwa relokasi bersifat sukarela. “Tidak ada yang dipaksa pergi ke sana,” ujarnya.
Saat ini terdapat sekitar 1,2 juta pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar. Mereka mulai mendatangi wilayah tersebut pada Agustus 2017. Hal itu terjadi setelah militer Myanmar melakukan operasi brutal untuk menangkap gerilyawan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) di negara bagian Rakhine, Myanmar. [wip]