ISLAMTODAY ID — Laporan Nikkei Asia mengatakan bahwa bentangan akhir dari kabel serat optik lintas batas akan dipasang oleh China di Pakistan untuk menciptakan Jalur Sutra Digital (Digital Silk Road).
Untuk diketahui, DSR (Digital Silk Road) adalah bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok alias Belt and Road Initiative (BRI) yang lebih luas.
Kabel fiber serat optik ini akan terhubung ke kabel bawah laut melalui Pakistan East Africa Connecting Europe (PEACE), Menghubungkan Pakistan Afrika Timur dan Eropa, di Laut Arabia, untuk menjangkau ke negara-negara yang terlibat dalam proyek BRI.
Kini, DSR diletakkan di antara kota Rawalpindi Pakistan dan kota pelabuhan Karachi dan Gwadar. Proyek senilai $ 240 juta dollar ini bermitra dengan Huawei Technologies China, dan telah disetujui oleh pemerintah pekan lalu.
Pemasangan kabel laut di perairan teritorial Pakistan akan dimulai pada Maret 2021 mendatang.
Langkah tersebut menyusul persetujuan pemerintah bulan ini pada Cybernet, penyedia layanan internet lokal, untuk membangun stasiun pendaratan khusus kawasan Laut Arabia di Karachi.
Bagian kabel untuk kawasan Mediterania sudah dipasang, dan membentang dari Mesir ke Prancis. Kabel sepanjang 15.000 kilometer itu diharapkan mulai beroperasi akhir tahun ini.
Kabel PEACE (Pakistan East Africa Connecting Europe) akan menyediakan rute internet langsung terpendek antar negara yang berpartisipasi, dan secara drastis akan mengurangi kecepatan transfer data internet.
Rencana ini diharapkan dapat membantu mengurangi paparan Pakistan terhadap pemadaman internet dari kabel bawah laut yang rusak dengan menyediakan rute tambahan untuk konektivitas internet disana.
Menurut Eyck Freymann, penulis Buku ‘One Belt One Road: Chinese Power Meets the World,’ Proyek BRI berkembang untuk mengurangi penekanan pada infrastruktur berat tradisional, dan lebih banyak pada kerja sama teknologi tinggi dan layanan digital.
“Beijing ingin mendominasi infrastruktur fisik yang mendasari komunikasi global, khususnya internet,” jelas Freymann
“Ini akan memberikan keuntungan dalam meng-internasional-kan sektor teknologinya dan mengejar kesepakatan terkait teknologi di masa depan dengan negara-negara mitra.” ujar Eyck Freymann pada Nikkei Asia, dilansir Russian Today, Ahad (31/1).
Sementara itu, inisiatif ambisius multi-triliun dolar BRI (Jalur Sutra baru) diumumkan oleh Presiden China Xi Jinping pada tahun 2013. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan kerja sama antara Asia Timur, Eropa, dan Afrika Timur.
Selain itu, langkah ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan perdagangan global, memotong setengah biaya perdagangan untuk negara-negara yang terlibat, demikian menurut perkiraan para pakar.[Resa]