(IslamToday ID) – Kedutaan Besar (Kedubes) China di Kanada merespons tindakan parlemen negara yang mengeluarkan mosi menyatakan kebijakan Beijing di wilayah Xinjiang sebagai bentuk genosida, serta menyerukan penghapusan Olimpiade Musim Dingin 2022 dari China.
Dalam tanggapannya yang disampaikan pada hari Selasa (23/2/2021), Kedubes menyatakan apa yang dilakukan oleh parlemen Kanada adalah langkah yang buruk dan memalukan yang menunjukkan provokasi jahat terhadap 1,4 miliar orang China.
“Genosida memiliki definisi yang jelas dalam hukum internasional dan tidak ada yang dapat menyematkan label itu di China,” kata juru bicara Kedubes seperti dikutip dari Global Times, Selasa (23/2/2021).
“Selama enam dekade terakhir, volume ekonomi Xinjiang telah meningkat lebih dari 200 kali lipat dan PDB per kapita telah meningkat sekitar 40 kali lipat, sementara harapan hidup meningkat dari 30 menjadi 72 tahun,” lanjut pernyataan tersebut.
Mereka juga mengatakan, populasi Uighur di Xinjiang meningkat dari 10 juta pada tahun 2020 menjadi 12,7 juta pada tahun 2018. Peningkatan populasi Uighur sebesar 25 persen lebih tinggi dari peningkatan 14 persen populasi di kawasan itu secara keseluruhan, dan jauh lebih tinggi dari peningkatan 2 persen populasi Han di sana.
“Berbicara tentang genosida, Kanada harus meletakkan tangannya di hatinya dan merenungkan sejarah tragis penduduk aslinya,” kata juru bicara itu.
Juru bicara tersebut juga menyatakan sebagian besar anggota parlemen Kanada yang mendukung langkah terbaru itu tidak pernah ke wilayah Xinjiang atau China. Mereka menggunakan hak asasi manusia sebagai alasan untuk manipulasi politik dengan tujuan mencampuri urusan dalam negeri China dan bersikap keras untuk kepentingan mereka sendiri di Kanada.
Juru bicara juga menuduh Kanada mencari-cari kesalahan yang tidak ada dengan China, lalu menggunakan kebohongan untuk mempolitisasi olahraga, yang melanggar semangat Olimpiade dan melukai kepentingan semua atlet.
Ia kembali menekankan bahwa masalah terkait Xinjiang bukanlah tentang hak asasi manusia, etnis atau agama, tetapi tentang anti-kekerasan, anti-terorisme, dan anti-pemisahan diri.
Juru bicara menjelasakan hanya ketika China mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengekang tren kegiatan teroris, kehidupan dan keselamatan semua kelompok etnis dapat dijamin, sehingga mereka dapat mengembangkan ekonomi dan meningkatkan kehidupan mereka.
Sejak 2018, lebih dari 1.200 pejabat PBB, diplomat, personel media, dan perwakilan agama dari lebih dari 100 negara telah mengunjungi Xinjiang, menyaksikan perkembangan kawasan yang stabil dan makmur, serta mengakui upaya Xinjiang dalam kontra-terorisme dan memerangi ekstremisme.
Terakhir, juru bicara mengatakan bahwa langkah terbaru yang dilakukan oleh Kanada tidak akan berhasil. Ia meminta agar mereka menghentikan aksi yang disebutnya lelucon anti-China. [wip]