(IslamToday ID) – Juru bicara militer Iran, Brigjen Abolfazl Shekarchi menegaskan akan menuntut balas atas serangan terhadap salah satu kapal Iran di Laut Merah beberapa hari lalu.
“Kami akan merespons tanpa keraguan atas serangan di kapal kami Saviz di Laut Merah begitu kami mengidentifikasi mereka yang terlibat,” kata Shekarchi seperti dikutip dari Sputnik News, Jumat (9/4/2021).
“Iran akan memutuskan bagaimana meresponsnya setelah penyelidikannya atas insiden itu selesai,” imbuhnya.
Shekarchi mengungkapkan bahwa Teheran mencurigai Israel dan Amerika Serikat (AS) berada di balik serangan itu. “AS tidak diragukan lagi terlibat dalam semua upaya untuk merusak dan merugikan Iran,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran mengkonfirmasi bahwa kapal Iran Saviz telah menjadi sasaran serangan di Laut Merah.
“Ledakan terjadi pada hari Selasa pagi di dekat pantai Djibouti dan menyebabkan kerusakan ringan tanpa korban. Kapal itu adalah kapal sipil yang ditempatkan di sana untuk mengamankan wilayah itu dari perompak,” kata juru bicara Kemenlu Iran Saeed Khatibzadeh.
Tasnim, sebuah kantor berita yang berafiliasi dengan Garda Revolusi Iran, melaporkan bahwa kapal itu diserang di Laut Merah oleh ranjau limpet yang terpasang di lambung kapal.
Sementara itu, outlet media yang berbasis di AS, New York Times (NYT) melaporkan, Israel berada di balik serangan itu sebagai balasan atas serangan terhadap dua kapal milik Israel di Laut Merah pada bulan Maret dan Februari. NYT mengutip pernyataan seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Serangan itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap kapal kargo milik Israel dan Iran sejak akhir Februari, di mana kedua belah pihak menganggap pihak lain bertanggung jawab.
Serangan itu juga terjadi saat AS dan Iran memulai pembicaraan tidak langsung di Wina terkait kembalinya Washington ke perjanjian nuklir 2015 yang ditinggalkan di bawah mantan Presiden Donald Trump pada 2018. Israel sangat menentang kesepakatan itu. [wip]