(IslamToday ID) – Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi memastikan harga cabai segera turun dalam waktu dekat ini. Pihaknya tengah melakukan analisis dan berbagai perhitungan untuk menjaga stabilitas harga komoditas utama, baik dari sisi produsen maupun konsumen.
“Secara nasional ketersediaan pangan kita aman. Bahkan pemerintah sudah melakukan perhitungan-perhitungan sampai bulan Mei atau setelah lebaran. Tentu kewajiban kami adalah menjaga harga di tingkat produsen maupun konsumen. Dua hal ini yang kita jaga bersama jajaran Kemendag,” kata Agung seperti dikutip dari Liputan 6, Jumat (9/4/2021).
Perhitungan yang dimaksud adalah dengan melakukan intervensi pemerintah di saat kondisi harga mulai tidak stabil. Salah satunya dengan memobilisasi stok pangan dari sentra produksi sampai ke pasar.
“Begitu iuga dengan komoditas cabai yang naik karena faktor cuaca. Kami intervensi sehingga masyarakat bisa membelinya dengan harga yang murah. Dan kami pastikan dalam waktu dekat ini harga cabai akan turun,” katanya.
Di samping itu, pemerintah secara rutin memonitoring situasi dan pergerakan harga di lapangan yang dilakukan selama dua pekan sekali. Hasil monitoring ini selanjutnya dicocokkan dengan data yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS).
“Oleh karena itu segala macam upaya kita lakukan. secara kontinyu kita melakukan pertemuan rutin dan melakukan intervensi antar lembaga pemerintah, sehingga kenaikan yang terjadi tidak lebih dari 10 persen,” kata Agung.
Sementara, pengamat pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santoso mengatakan dalam waktu dekat kondisi harga komoditas cabai di pasaran secara perlahan akan berangsur turun.
Menurutnya, kenaikan yang terjadi selama ini merupakan siklus musiman biasa yang disebabkan oleh cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi. Siklus ini bahkan sudah diamati sejak tujuh tahun terakhir, di mana setiap puasa dan lebaran harga komoditas utama seperti cabai, bawang, dan ayam potong akan mengalami kenaikan.
“Sebenarnya tidak ada kaitannya dengan Ramadan atau lebaran. Kenaikan ini hanya siklus musiman biasa akibat cuaca ekstrem. Dan kalau kita perhatikan saat ini tampaknya mulai kembali normal,” katanya. [wip]