ISLAMTODAY ID — 1 Mei secara internasional diperingati sebagai hari gerakan serikat pekerja/buruh atau yang sering kita dengar sebagai “Hari Buruh atau May Day”.
Di banyak negara seperti Indonesia, Rusia, India, Bangladesh, Kuba, Cina, Jerman dan 66 negara lainnya, hari ini diperingati sebagai hari libur Nasional.
May Day pertama kali dirayakan pada 1 Mei 1890 setelah dideklarasikan oleh kongres internasional pertama partai-partai sosialis di Eropa pada 14 Juli 1889. Menjadikan tanggal 1 mei adalah hari yang paling penting bagi para pekerja dan buruh.
Kali ini akan dibahas fakta penting terkait Mayday dan mengapa mayday dirasa penting diperingati secara global.
Selama lebih dari 100 tahun, May Day telah melambangkan perjuangan bersama para pekerja di seluruh dunia.
Mengapa Hari Buruh Diperingati?
Sebelum Hari Buruh resmi diberlakukan, kematian, cedera dan kondisi kerja yang berbahaya sangat umum di kalangan kelas pekerja di seluruh dunia.
Selama kebangkitan industrialisasi, para kapitalis AS mengeksploitasi kelas pekerja selama abad ke-19 dan memaksa mereka bekerja hingga 15 jam sehari dalam kondisi yang ketat.
Meningkatnya kematian tenaga kerja di industri memaksa kelas pekerja untuk bersuara untuk keselamatan mereka. Setelah upaya yang dilakukan oleh para pekerja dan sosialis, delapan jam dinyatakan sebagai waktu legal bagi para pekerja dalam konvensi nasional di Chicago pada akhir abad ke-19 oleh American Federation of Labour.
Sejarah May Day
Makna May Day telah berkembang jauh selama bertahun-tahun. Sebenarnya pada masa lalu Bangsa Yunani dan Romawi Kuno mengadakan festival May Day untuk merayakan kembalinya musim semi.
Menurut Ensiklopedia Britannica, orang-orang pada masa itu mengumpulkan bunga, menenun karangan bunga dan menari di sekitar pohon Mei atau Maypole untuk mendorong kesuburan tanaman dan ternak.
Tradisi ini bertahan selama berabad-abad di banyak bagian wilayah Eropa, tetapi tidak pernah berlaku di Amerika Serikat, terutama karena kaum Puritan di New England karena itu adalah bentuk ritual paganisme.
Lalu pada abad ke-19, May Day berubah makna sebagai hari untuk mengaungkan dan mengkampanyekan hak-hak pekerja/buruh.
May Day modern baru berlaku setelah Perlawanan buruh Haymarket 1886 di Chicago, peristiwa ini adalah konfrontasi berdarah antara polisi dan demonstran yang mengadvokasi hari kerja delapan jam dan perlindungan tempat kerja lainnya..
Peristiwa ini memicu protes internasional, dan pada tahun 1889, kongres pertama dari partai-partai sosialis baru Eropa meminta para pekerja dimanapun untuk bergabung dalam satu hari tahunan.
Pemogokan pada 1 Mei. Yang pertama kali mengkampanyekannya adalah para pekerja di Paris mendeklarasikan untuk mendedikasikan setiap tahun pada 1 Mei sebagai “Hari Pekerja Persatuan dan Solidaritas Internasional”.
Sehingga dapat disebut May Day adalah produk dari, dan elemen, pertumbuhan pesat partai-partai kelas pekerja baru di Eropa – yang segera memaksa pengakuan resmi oleh pengusaha dan pemerintah atas “hari libur pekerja” ini.
Bukan Sekedar Peringatan
Palmer, Analis buruh Kanada yang telah menganalisa dan meneliti soal buruh menyatakan bahwa buruh jangan hanya membahas May Day saja, tetapi tangkap dengan baik transformasi ekonomi dan politik global ini, agar dapat menentukan langkah konkrit bersama untuk dapat menyelesaikan lingkaran setan persoalan para buruh hari ini.
Hingga hari ini Aksi May Day tetap dilakukan karena masih banyaknya ketidaksetaraan dan juga ketidakadilan bagi para pekerja/buruh.
Penulis: Syeh Adni