ISLAMTODAY — Pemerintah Indonesia mendorong ASEAN dan China agar segera melanjutkan pembahasan Code of Conduct atau kode perilaku di Laut China Selatan.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno LP Marsudi mengungkapkan kemajuan pembahasan kode perilaku tersebut sangat lambat dan sempat tertunda karena pandemi Covid-19.
Retno mengungkapkannya dalam pertemuan para Menlu ASEAN-China di Chongqing, China, Senin (6/6/2021).
“Indonesia siap menjadi tuan rumah pertemuan negosiasi Code of Conduct di Jakarta dalam waktu dekat,” pungkas Menlu Retno dalam konferensi pers daring, Senin (6/6) sore.
Indonesia mendorong semua pihak mematuhi pelaksanaan Declaration of Conduct (DOC), sekaligus menahan diri dalam pengelolaan Laut China Selatan
Retno mengatakan, kemampuan mengelola Laut China Selatan akan memperkuat kemitraan ASEAN-RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang setara, saling menguntungkan, dan sangat diperlukan bagi stabilitas global.
Kerjasama Vaksin Covid-19
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga mengharapkan China dapat menawarkan lebih banyak vaksin Covid-19 melalui COVAX Facility.
Hal itu menyusul izin penggunaan darurat yang diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk dua vaksin asal China, Sinopharm dan Sinovac.
“Berbagi lebih banyak dosis atau dosis sharing melalui COVAX Facility, kenapa ini penting sekali adalah dalam rangka memenuhi equal access for vaccines to all countries,” ujar Menlu Retno.
Indonesia juga mengharapkan dukungan China terhadap ASEAN Covid-19 Response Fund.
Menurut Retno, Indonesia, sekaligus mengharapkan kerja sama dalam meningkatkan kapasitas produksi vaksin di negara lain.
Kerja sama dalam bidang kesehatan dan vaksin kembali disinggung Retno dalam pertemuan bilateral dengan Menlu China Wang Yi.
Retno Marsudi meminta Wang yi menugaskan tim agar dapat membahas detil kerja sama kesehatan sebagaimana pernah dibahas dalam kunjungan terakhir Wang Yi ke Indonesia.
“Indonesia telah sampaikan kesiapannya untuk dapat menjadi hub produksi vaksin untuk kawasan,” tandasnya.[AA]