ISLAMTODAY ID—Perang kata-kata antara India dan China telah dimulai lagi setelah New Delhi dan Beijing saling menuduh memicu ketegangan perbatasan di wilayah timur Ladakh.
Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar mengatakan bahwa pengerahan jarak dekat di Ladakh berlanjut karena pembangunan militer yang dipicu oleh China.
Langkah ini adalah sebuah klaim yang dibantah oleh kementerian luar negeri China.
Di tengah pertikaian dengan China di Ladakh timur, Angkatan Laut India telah memposisikan ulang berbagai aset angkatan laut di wilayah Samudra Hindia untuk mengirim pesan yang jelas ke China, ungkap Menteri Pertahanan India Rajnath Singh pada hari Jumat (25/6).
“Pengerahan proaktif Angkatan Laut selama kebuntuan Galwan menandakan niat kami bahwa kami mencari perdamaian tetapi siap untuk segala kemungkinan,” ujar Rajnath Singh setelah mengunjungi Indigenous Aircraft Carrier (IAC) di dermaga Ernakulam di pelabuhan Cochin, seperti dilansir dari Sputniknews, Jumat (25/6).
Menteri pertahanan belum memberikan perincian lebih lanjut, tetapi sumber-sumber di New Delhi mengatakan bahwa pengerahan itu dilakukan dalam upaya untuk melawan “kemungkinan ancaman kolusi” dari China dan Pakistan.
Singh, saat meninjau kemajuan proyek kapal induk pertama negara itu, mengatakan bahwa Komisioning IAC tahun depan akan menjadi penghargaan yang sesuai untuk 75 tahun kemerdekaan India.
“Kemampuan tempur, jangkauan, dan keserbagunaan kapal induk akan menambah kemampuan tangguh dalam pertahanan negara kita dan membantu mengamankan kepentingan India dalam domain maritim,” Singh menggarisbawahi.
Setelah mencapai tahap pertama pelepasan pada Februari tahun ini, proses penarikan pasukan dari daerah depan telah terhenti sejak April tahun ini karena kedua kekuatan nuklir terus saling menuduh perambahan di Ladakh timur.
Kementerian luar negeri India pada hari Kamis (24/6) menyalahkan tindakan China “mengumpulkan pasukan di daerah perbatasan” dan berusaha untuk mengubah status quo di Garis Kontrol Aktual (LAC) untuk kebuntuan militer yang sedang berlangsung.
“Pengerahan militer oleh China di sektor barat di sepanjang perbatasan adalah pengaturan pertahanan yang normal. Ini dimaksudkan untuk mencegah perambahan atau ancaman terhadap wilayah China oleh negara terkait,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, Rabu (23/6)
Lebih dari setahun setelah bentrokan mematikan di Lembah Galwan, di mana 20 tentara India tewas, kesepakatan untuk mengurangi ketegangan tetap tidak lengkap meskipun New Delhi dan Beijing mengadakan 11 putaran pembicaraan militer dan tujuh putaran keterlibatan diplomatik.
(Resa/Sputniknews)