ISLAMTODAY ID—Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan pesawat Rusia “berulang kali mengganggu” kapal angkatan lautnya selama lima jam ketika berada di tenggara Krimea yang dicaplok Rusia.
Belanda menuduh jet tempur Rusia berperilaku “tidak aman” dalam pertemuan dengan kapal perang Belanda di Laut Hitam.
Insiden Kamis (17/6) lalu melibatkan fregat HNMLS Evertsen, bagian dari kelompok penyerang kapal induk dengan kapal perusak Inggris HMS Defender, yang konon mendapat tembakan peringatan Rusia sehari sebelumnya.
Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan pesawat Rusia “berulang kali mengganggu Everts” selama lima jam ketika berada di tenggara Krimea yang dicaplok Rusia.
Mereka juga menambahkan bahwa mereka “terbang sangat rendah dan dekat, melakukan serangan tipuan.”
“Para pejuang dipersenjatai dengan bom dan apa yang disebut rudal udara-ke-permukaan … Setelah berjam-jam intimidasi, gangguan pada peralatan elektronik Evertsen juga terjadi,” ujar kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (30/6).
Rusia mengakui insiden itu tetapi mengatakan jet tempur dan pembomnya terbang dengan aman di dekat fregat Belanda, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Selasa (29/6).
Menteri Pertahanan Belanda Ank Bijleveld-Schouten mengatakan tindakan Rusia itu “tidak bertanggung jawab” dan bahwa Belanda “akan berbicara kepada Rusia tentang hal ini”.
“Evertsen memiliki hak untuk berlayar di sana. Tidak ada pembenaran apa pun untuk tindakan agresif semacam ini, yang juga meningkatkan risiko kecelakaan yang tidak perlu,” ungkapnya.
Sementara itu, tidak ada reaksi langsung dari Moskow.
Kebuntuan itu terjadi sehari setelah Rusia mengatakan sebuah kapal patroli perbatasan melepaskan tembakan peringatan ke HMS Defender Inggris dan sebuah jet tempur menjatuhkan empat bom di sepanjang jalurnya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membela rute yang diambil oleh kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan.
Ukraina dan Amerika Serikat sementara itu meluncurkan latihan angkatan laut bersama di Laut Hitam pada hari Senin (27/6) untuk menunjukkan kerja sama Barat dengan Kiev.
(Resa/TRTWorld)