ISLAMTODAY ID-Taliban diduga menjatuhkan drone pengintai taktis Iran – bernama Mohajer-2N – di provinsi barat Farah pada hari Rabu (11/8).
Dalam gambar yang beredar di media sosial, militan Taliban terlihat berdiri di samping sisa-sisa pesawat tak berawak yang dilaporkan terbang ke wilayah udara Afghanistan.
Lebih lanjut, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan bahwa kader telah menyita sebuah pesawat tak berawak di daerah yang berbatasan dengan Iran.
“Sedang diselidiki bagaimana pesawat tak berawak itu memasuki wilayah udara Afghanistan,” ujar Zabiullah Mujahid, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (11/8).
Sebelumnya pada hari itu, saat mengambil alih bandara Kunduz, Taliban juga menyita helikopter serang Mi-24V era Soviet dengan nomor seri 123.
Untuk diketahui, empat helikopter serang tersebut dipasok India kepada Angkatan Udara Afghanistan pada tahun 2019 sebagai pengganti empat helikopter serang yang disumbangkan pada tahun 2015.
Sementara itu, Mujahid menambahkan bahwa Taliban akan melindungi semua kedutaan dan lembaga internasional di negara Afghanistan.
Selain itu, siapa pun yang menyerang kantor atau lembaga tersebut akan dihukum.
“Kami prihatin dengan keamanan kedutaan, lembaga internasional, dan misi diplomatik,” ungkap juru bicara itu kepada Kantor Berita Tasnim sambil menambahkan bahwa rencana telah dibuat untuk melindungi pusat-pusat ini.
Sementara itu, seorang juru bicara Taliban mengatakan bahwa Taliban berkomitmen untuk melindungi properti dan kehidupan orang-orang, termasuk orang asing yang tinggal di Afghanistan.
Lebih lanjut, Taliban juga memperingatkan kelompok bersenjata lain yang beroperasi di negara itu bahwa akan ada pembalasan jika orang tidak diperlakukan dengan hormat.
Sebelumnya, Mullah Abdul Ghani Baradar, wakil pemimpin politik Taliban, bertemu dengan Thomas Nicholson, Perwakilan Khusus Uni Eropa untuk Afghanistan.
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas keamanan staf organisasi dan kedutaan asing dan lokal yang berbasis di Afghanistan.
Pada hari Selasa (10/8), India menutup konsulat Mazar-i-Sharif di Afghanistan dan meminta warga negara India untuk meninggalkan zona konflik sesegera mungkin.
Untuk diketahui, Taliban meningkatkan serangannya terhadap pasukan pimpinan Kabul segera setelah AS mengatakan pasukan NATO akan keluar dari negara itu pada akhir Agustus.
(Resa/Sputniknews)