ISLAMTODAY ID-Proyek penggalian mengungkapkan alat-alat batu dari beberapa periode pemukiman prasejarah oleh kelompok manusia purba.
Ditemukan peralatan dari batu yang berumur 400.000 tahun lalu yang menunjukkan Arabia prasejarah adalah jembatan antara Afrika dan Eurasia.
Huw Groucutt melewati bukit pasir yang bergulir sejauh mata memandang saat bepergian ke situs arkeologi di Semenanjung Arab bagian utara.
Daerah gurun yang sama dengan saat ini, dulunya subur dan hijau sehingga menarik manusia purba dan hewan besar seperti kuda nil yang bermigrasi keluar dari Afrika untuk berlama-lama di danau kuno.
Sampai satu dekade yang lalu, Semenanjung Arab adalah tempat kosong di peta bagi para ilmuwan yang mencoba merekonstruksi kisah evolusi manusia purba dan pergerakan keluar dari Afrika.
Sementara itu, lebih banyak diketahui tentang pemukiman manusia purba di wilayah Levant — Israel modern, Yordania, Lebanon, dan sebagian Suriah — di mana penelitian arkeologi ekstensif telah dilakukan selama lebih dari satu abad.
Tetapi Semenanjung Arab mungkin juga memainkan peran penting sebagai jembatan antara Afrika dan Eurasia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Rabu (1/9) di jurnal Nature.
“Arabia belum menjadi bagian dari kisah migrasi manusia purba karena sangat sedikit pekerjaan yang dilakukan di sana sebelumnya,” ujar rekan penulis Michael Petraglia, arkeolog paleolitik di Institut Max Planck untuk Ilmu Sejarah Manusia di Jena, Jerman, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (3/9).
Tim peneliti termasuk ilmuwan dari Jerman, Arab Saudi, Australia, Inggris, dan tempat lain.
Dorongan untuk melihat lebih dekat sisa-sisa arkeologi di wilayah tersebut berasal dari citra satelit yang mengungkapkan jejak danau prasejarah di wilayah yang sekarang gersang.
“Kami memperhatikan pola warna yang dibuat oleh danau purba — bukit pasir berwarna oranye, sedangkan danau purba berwarna putih atau abu-abu,” ujar Groucutt, yang juga berbasis di Max Planck Institute.
Analisis sampel sedimen dari danau purba dan sisa-sisa kuda nil dan hewan lain mengungkapkan bahwa selama beberapa periode di masa lalu, semenanjung itu memiliki danau dan padang rumput sepanjang tahun.
Selama masa tersebut, manusia dan hewan purba pindah dari timur laut Afrika ke Semenanjung Arab, ujar para peneliti.
“Sungai dan danau yang mengalir, dikelilingi oleh padang rumput dan sabana, akan menarik (perhatian) hewan dan kemudian manusia purba yang memburu mereka,” ungkap Petraglia.
Sisa-sisa hewan lain, termasuk burung unta dan antelop, menunjukkan “hubungan biologis yang kuat dengan timur laut Afrika,”ujarnya.
“Apa yang telah dilakukan oleh kelompok penelitian ini benar-benar menggabungkan catatan arkeologi dan iklim 400.000 tahun yang lalu untuk menunjukkan bahwa manusia purba bergerak melintasi lanskap ini ketika iklim berubah,” ujar ahli paleoantropologi Rick Potts, yang mengarahkan Program Asal-Usul Manusia di National Museum of Natural History.
“Kehadiran episodik dan tidak adanya populasi di Semenanjung Arab selaras dengan osilasi iklim,” ujar Potts, yang tidak terlibat dalam studi baru.
(Resa/TRTWorld)