ISLAMTODAY ID-China mengecam aliansi baru AS dengan Australia dan Inggris yang dibahas Rabu (15/9) secara virtual.
Beijing sebut langkah Canberra yang akan memperoleh teknologi kapal selam nuklir merupakan ancaman “sangat tidak bertanggung jawab” terhadap stabilitas regional.
Perjanjian itu “sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional dan mengintensifkan perlombaan senjata”, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers reguler pada hari Kamis (16/9).
Sementara itu, sekutu Barat tidak menyebut China ketika mengungkap kesepakatan kapal selam pada hari Rabu (15/9) lalu.
Namun, niat mereka jelas dan masing-masing mengacu pada masalah keamanan regional.
Pengumuman itu muncul ketika Australia telah meningkatkan pengeluaran pertahanan dengan waspada terhadap China yang meningkat pesat dan lebih tegas.
Aliansi tersebut dipandang sebagai upaya untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi dan militer China yang berkembang di kawasan Asia-Pasifik.
Permainan Geopolitik
“Ekspor teknologi kapal selam nuklir yang sangat sensitif oleh Amerika Serikat dan Inggris ke Australia sekali lagi membuktikan bahwa mereka menggunakan ekspor nuklir sebagai alat permainan geopolitik dan mengadopsi standar ganda yang sangat tidak bertanggung jawab,” ujar Zhao, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (16/9).
Dia menambahkan bahwa kesepakatan itu memberi negara-negara kawasan alasan untuk mempertanyakan ketulusan Australia dalam mematuhi komitmen non-proliferasi nuklirnya.
Salin itu, dia mendesak sekutu Barat untuk “meninggalkan pemikiran zero-sum Perang Dingin mereka yang sudah ketinggalan zaman” atau mengambil risiko untuk menggagalkan rencana itu.
(Resa/TRTWorld)