ISLAMTODAY ID-Mantan karyawan Facebook Frances Haugen mengatakan produk Facebook merugikan anak-anak dan melemahkan demokrasi.
Ia mendesak tindakan kongres untuk mengatur raksasa media sosial.
Informan Facebook datangi anggota parlemen AS dengan menyarankan mereka untuk mengatur raksasa media sosial, setelah pemadaman berpotensi menghantam miliaran pengguna dan menyoroti ketergantungan global pada layanannya.
Mantan karyawan Frances Haugen bersaksi di Capitol Hill setelah dia membocorkan banyak penelitian internal kepada pihak berwenang dan The Wall Street Journal.
Penelitian tersebut merinci bagaimana Facebook mengetahui situsnya berpotensi berbahaya bagi kesehatan mental anak muda.
Dia berbicara dengan para senator kurang dari sehari setelah Facebook, aplikasi berbagi foto Instagram dan layanan pesan WhatsApp menjadi offline selama sekitar tujuh jam, dengan “miliaran pengguna” terpengaruh, menurut situs pelacak Downdetector.
Haugen memperingatkan dalam pernyataan yang telah disiapkan sebelumnya tentang risiko tidak menciptakan perlindungan baru untuk platform yang mengungkapkan sedikit tentang cara kerjanya.
“Saya percaya bahwa produk Facebook merugikan anak-anak, memicu perpecahan dan melemahkan demokrasi kita,” ungkap Haugen, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (5/10).
“Tindakan Kongres diperlukan. Mereka tidak akan menyelesaikan krisis ini tanpa bantuan Anda.”
Dalam kesaksiannya dia mencatat bahaya kekuasaan di tangan sebuah pelayanan yang dijalin ke dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak orang.
“Perusahaan sengaja menyembunyikan informasi penting dari publik, dari pemerintah AS dan dari pemerintah di seluruh dunia,” ujar pernyataan Haugen.
“Keparahan krisis ini menuntut kita keluar dari kerangka peraturan kita sebelumnya.”
‘Secara Substansial Lebih Buruk’
Facebook telah merespon kecaman mengenai praktik dan dampaknya, tetapi ini hanya krisis terbaru yang melanda raksasa Lembah Silikon.
Anggota parlemen AS selama bertahun-tahun telah mengancam akan mengatur Facebook dan platform media sosial lainnya untuk mengatasi kritik bahwa raksasa teknologi menginjak-injak privasi, menyediakan megafon untuk informasi yang salah, berbahaya dan merusak kesejahteraan kaum muda.
Setelah bertahun-tahun kritik sengit diarahkan pada media sosial, tanpa perombakan besar legislatif, beberapa ahli skeptis bahwa perubahan akan datang.
“Itu harus turun ke platform, merasakan tekanan dari penggunanya, merasakan tekanan dari karyawan mereka,” ujar Mark Hass-profesor Arizona State University.
Haugen, seorang ilmuwan data berusia 37 tahun dari Iowa, telah bekerja untuk perusahaan termasuk Google dan Pinterest .
Ia mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Ahad (3/10) dengan acara berita CBS “60 Minutes” bahwa Facebook “secara substansial lebih buruk” daripada apa pun yang pernah dilihat sebelumnya.
Wakil presiden kebijakan dan urusan global Facebook-Nick Clegg, dengan keras menolak pernyataan bahwa platformnya “beracun” untuk remaja, beberapa hari setelah sidang kongres yang tegang selama berjam-jam di mana anggota parlemen AS mencela perusahaan atas dampaknya terhadap kesehatan mental pengguna muda.
Lebih lanjut pada Senin (4/10) malam, Facebook menyalahkan pemadaman pada perubahan konfigurasi yang dibuatnya pada router yang mengoordinasikan lalu lintas jaringan antara pusat datanya.
(Resa/TRTWorld)