ISLAMTODAY ID-Kota Nirlaba Pangeran Mohammed bin Salman akan berlokasi di lingkungan Irqah di ibu kota Riyadh.
Putra mahkota Arab Saudi telah meluncurkan kota nirlaba untuk mendukung tujuan organisasi amal eponimnya.
Pemimpin de facto kerajaan, yang dikenal sebagai MBS, pada hari Minggu meluncurkan Kota Nirlaba Pangeran Mohammed bin Salman, sebagai bagian dari tujuan Yayasan Misk Mohammed bin Salman.
“Ini akan menjadi kota nirlaba pertama yang akan berkontribusi untuk mencapai tujuan … Misk Foundation dalam mendukung inovasi, kewirausahaan dan pemimpin masa depan yang berkualitas,” ujar MBS dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari MEE, Senin (15/11).
Proyek ini dijelaskan dalam siaran pers sebagai “inkubator untuk pemuda dan kelompok sukarelawan serta lembaga nirlaba lokal dan internasional”.
Kota baru itu akan berlokasi di lingkungan Irqah di ibu kota Riyadh, dan akan mencakup area seluas sekitar 3,4 kilometer persegi.
Ini akan menjadi tuan rumah perguruan tinggi, sekolah, pusat konferensi, museum sains, akademi seni dan galeri, teater dan kompleks perumahan.
Tidak ada kerangka waktu yang diberikan untuk kapan konstruksi akan dimulai atau diselesaikan, dengan rincian lebih lanjut akan diumumkan dalam “bulan-bulan mendatang”.
Hal ini bukan pertama kalinya Arab Saudi meluncurkan kota baru yang mengkilap: awal tahun ini kerajaan tersebut mengumumkan rencana ambisius untuk membangun kota nol karbon dalam garis lurus 170 km.
Terperosok Dalam Skandal
Bagian baru “Mohammed bin Salman City” telah diluncurkan di situs web Misk, dengan gambar proyeksi seperti apa kota itu nantinya.
Yayasan amal unggulan putra mahkota, yang diluncurkan pada tahun 2011, telah menjadi alat penting dalam upayanya untuk meningkatkan pengaruhnya dan meningkatkan mereknya di luar negeri.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Misk telah terperosok dalam kontroversi dan skandal.
Menyusul kematian jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada Oktober 2018 di tangan agen Saudi di konsulat di Istanbul, Yayasan Bill & Melinda Gates membatalkan sebagian besar USD 5 juta yang telah dijanjikan kepada Misk.
Kepemimpinan Saudi memerintahkan peninjauan organisasi tahun lalu setelah referensi ke Misk dan salah satu pejabat seniornya dibuat dalam gugatan departemen kehakiman AS yang menargetkan dua mantan karyawan Twitter dan orang ketiga yang dituduh memata-matai pengguna Twitter atas perintah Saudi.
Mantan sekretaris jenderal Misk, Bader al-Asaker, juga disebutkan dalam gugatan yang diajukan oleh pembangkang Saudi dan mantan pejabat intelijen Saad al-Jabri, yang mengklaim putra mahkota berusaha membunuhnya.
(Resa/MEE)