ISLAMTODAY ID- Direktur Central Intelligence Agency (CIA) William Burns memperingatkan Rusia tentang konsekuensi jika negara itu terkait dengan dugaan serangan akustik yang disebut sebagai “Sindrom Havana,” lapor Washington Post mengutip pejabat AS yang mengetahui urusan.
Burns menyampaikan pesan tersebut selama kunjungannya baru-baru ini ke Moskow, di mana ia membahas masalah tersebut dengan pejabat senior dari badan intelijen Rusia, ujar laporan itu pada hari Rabu (23/11).
“Direktur CIA memperingatkan para pejabat Rusia bahwa membahayakan personel diplomatik AS dan anggota keluarga mereka akan melampaui batas perilaku normal,” ungkap laporan itu, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (25/11).
Peringatan itu tidak berarti bahwa Washington menuduh Moskow melakukan kegiatan memfitnah itu, tetapi fakta bahwa Burns menyampaikan pesan semacam itu menunjukkan bahwa CIA memiliki kekhawatiran tentang kemungkinan keterlibatan Kremlin, tambah laporan itu.
Moskow telah berulang kali membantah tuduhan keterlibatan dalam dugaan insiden serangan akustik.
Semnetara itu, Diplomat AS pertama kali didiagnosis dengan Sindrom Havana di Kuba pada tahun 2016 dan kemudian di China pada tahun 2018.
Para diplomat mengatakan mereka mengalami suara menusuk yang menyebabkan efek kesehatan jangka panjang.
Diplomat AS di Rusia, Tajikistan, Austria dan di beberapa negara Afrika juga melaporkan mengalami gejala Sindrom Havana, termasuk mual dan pusing.
Pemerintah AS awalnya menyalahkan Rusia atas dugaan serangan akustik, tetapi Moskow menolak tuduhan itu sebagai tidak berdasar dan tidak masuk akal.
Pada bulan Juli, Burns mengatakan Rusia mungkin bertanggung jawab atas insiden tersebut tetapi menambahkan pemerintah AS tidak memiliki bukti untuk membuat keputusan akhir.
(Resa/Sputniknews/Washington Post)