ISLAMTODAY ID-KTT Demokrasi yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat mendaftarkan Taiwan sebagai negara undangan, memicu perpecahan dan konfrontasi di dunia, menarik garis ideologis, ujar Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Rabu (24/11).
“Apa yang disebut KTT Demokrasi yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat, pada kenyataannya, di bawah panji demokrasi, menciptakan perpecahan di dunia, menarik garis ideologis, yang memprovokasi konfrontasi antara kubu yang berbeda, mencoba mengubah negara berdaulat lainnya seperti Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan strategis Washington,” ujar Wang dalam percakapan dengan mitranya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, seperti dilansir dair Sputniknews, Kamis (25/11).
Menteri juga menekankan bahwa pendekatan ini bertentangan dengan tren zaman modern dan tidak memiliki masa depan.
Pemerintahan Biden mengumumkan KTT sehari sebelumnya, memicu kemarahan atas kehadiran Taiwan di antara daftar negara berdaulat, tetapi tidak termasuk China. Langkah itu memicu kecaman langsung dari Beijing.
KTT untuk Demokrasi akan berlangsung pada 9 dan 10 Desember dan akan diselenggarakan secara virtual oleh Presiden AS Joe Biden.
Pertemuan tersebut akan fokus pada tantangan yang dihadapi berbagai negara demokrasi dan peluangnya.
Para pemimpin dari negara-negara peserta akan dapat mengumumkan komitmen individu dan kolektif, reformasi dan inisiatif untuk menopang demokrasi dan hak asasi manusia di negara asal mereka.
Washington mengundang 110 negara untuk berpartisipasi dalam KTT, dengan Rusia, Arab Saudi, Hongaria, di antara puluhan negara yang tidak diundang.
(Resa/Sputniknews)