ISLAMTODAY ID-Masuk ke Malaysia, di mana perjuangan Palestina mendapat dukungan luas, dengan paspor Israel dilarang.
Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim telah menolak visa masuk bagi para pemain Israel untuk berpartisipasi dalam turnamen besar squash bulan depan
Pengungkapan itu dibuat oleh Federasi Squash Dunia (WSF) pada hari Kamis (25/11), menunjukkan bahwa “telah disadarkan bahwa, saat ini, pihak berwenang Malaysia belum menerima untuk memberikan visa bagi tim squash Israel”.
WSF menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan badan squash Malaysia dan berharap “solusi yang adil dan praktis dapat dicapai”.
Asosiasi Raket Squash Malaysia, organisasi squash negara itu, menolak berkomentar.
Kejuaraan Tim Dunia untuk pria akan berlangsung di Kuala Lumpur dari 7-12 Desember, dengan 26 regu yang berpartisipasi.
Kemarahan Israel
Asosiasi Squash Israel mengatakan pihaknya berencana untuk beralih ke Pengadilan Arbitrase Olahraga di Swiss jika WSF tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut.
“Sayang sekali mereka mencampuradukkan olahraga dengan politik,” ujar ketua asosiasi Aviv Bushinsky kepada AFP, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (25/11).
Turnamen awal tahun ini dipindahkan ke Malaysia dari Selandia Baru karena pembatasan perjalanan terkait virus corona.
Malaysia, di mana perjuangan Palestina mendapat dukungan luas, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Sekitar 60 persen penduduk Malaysia adalah Muslim etnis Melayu, dan masuk ke negara itu dengan paspor Israel dilarang.
(Resa/AFP/TRTWorld)