ISLAMTODAY ID-Pengerahan dilakukan sebagai tanggapan atas seruan dari Presiden Kazakhstan Tokayev untuk membantu menstabilkan negara Asia Tengah itu setelah “serangan teror” dan protes massal yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar.
Pasukan terjun payung Rusia telah dikerahkan ke Kazakhstan sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian yang mencakup pasukan dari empat bekas republik Soviet lainnya, ungkap sekretariat blok militer regional Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO).
Sekretariat CSTO merilis sebuah video pada hari Kamis (6/1) yang menunjukkan anggota layanan naik pesawat kargo yang lepas landas dari lapangan terbang militer di wilayah Moskow.
Pengerahan itu dilakukan sebagai tanggapan atas seruan dari presiden Kazakhstan untuk membantu menstabilkan negara Asia Tengah itu di tengah gelombang protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar.
Sekretariat mengatakan tugas utama pasukan penjaga perdamaian adalah melindungi fasilitas penting negara dan militer serta membantu pasukan hukum dan ketertiban Kazakh.
Pasukan penjaga perdamaian akan berjumlah sekitar 2.500 orang, ujar kantor berita RIA mengutip sekretariat blok tersebut.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan negaranya sedang diserang oleh “teroris” dan telah meminta bantuan aliansi militer pimpinan Rusia.
Dunia Sedang Menonton
Sementara itu, Amerika Serikat memperingatkan pasukan Rusia yang dikerahkan ke Kazakhstan untuk tidak mengambil alih institusi bekas republik Soviet, dengan mengatakan dunia akan “mengawasi pelanggaran hak.”
“Amerika Serikat dan, sejujurnya, dunia akan mengawasi setiap pelanggaran hak asasi manusia,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (7/1).
“Kami juga akan mengawasi tindakan apa pun yang dapat menjadi predikat penyitaan institusi Kazakh.”
Krisis Terbesar
Lama dilihat sebagai salah satu republik bekas Soviet yang paling stabil di Asia Tengah, Kazakhstan yang kaya energi menghadapi krisis terbesarnya dalam beberapa dasawarsa setelah protes berhari-hari atas kenaikan harga bahan bakar meningkat menjadi kerusuhan yang meluas.
Ribuan orang turun ke jalan di Almaty dan di provinsi barat Mangystau, mengatakan kenaikan harga tidak adil mengingat cadangan energi besar eksportir minyak dan gas Kazakhstan.
Para pengunjuk rasa bersenjata telah bertempur dalam pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah, dengan para pejabat mengatakan 748 petugas keamanan telah terluka dan 18 tewas, termasuk dua yang kepalanya dipenggal.
Pasukan keamanan di Kazakhstan membunuh puluhan pengunjuk rasa yang mencoba menyerbu gedung-gedung pemerintah semalam.
(Resa/TRTWorld/RIA)