ISLAMTODAY ID-Beijing mempercepat upaya untuk meningkatkan output microchip dalam mendorong swasembada.
Biro Statistik Nasional China (NBS) mengatakan pada hari Senin (17/1) bahwa negara tersebut memproduksi 359,4 miliar sirkuit terintegrasi (IC) pada tahun 2021, naik 33,3% YoY.
Pertumbuhan itu terjadi di tengah pertempuran AS-China untuk supremasi teknologi.
Statistik menunjukkan produksi China tahun lalu menandai percepatan yang signifikan dari tahun 2020, ketika output IC-nya naik 16,2% menjadi 261,3 miliar unit.
Dari segi volume, China mengimpor 432,5 miliar IC pada tahun 2021, masih lebih besar dari output negara tersebut.
Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA) yang berbasis di AS, industri semikonduktor China dapat menyumbang 17,4% dari penjualan global pada tahun 2024, naik dari 9% pada tahun 2020, jika momentumnya saat ini dipertahankan penjual keripik No. 3 dunia, hanya di belakang AS dan Korea Selatan.
Semikonduktor telah menjadi pusat perang dagang antara AS dan China.
Wafer silikon berukuran nano adalah komponen penting dari inovasi teknologi.
Keripik merupakan impor terbesar China, bahkan melebihi minyak mentah dan menyumbang lebih dari USD 300 miliar pada 2020.
Beijing ingin mengakhiri ketergantungan ini, terutama setelah merek teknologi global pertama China Huawei terputus dari teknologi AS pada tahun 2018 di bawah sanksi Washington.
Pada tahun 2020, Washington menjatuhkan sanksi pada pembuat chip terbesar China SMIC.
Sejak itu, pemerintah China telah beralih ke perusahaan teknologi domestik dalam upaya untuk menjadi ‘mandiri’ dan juga telah menetapkan tujuan agar negara itu memimpin global dalam produksi mikroprosesor.
(Resa/RT)