ISLAMTODAY ID – Gelombang pertama 2000 pasukan AS mulai tiba di Polandia pada awal minggu ini.
Langkah ini sebagai bagian dari misi untuk memperkuat ‘sayap timur’ NATO di tengah kekhawatiran Washington bahwa Rusia siap untuk menyerang Ukraina “kapan saja sekarang”.
Lebih lanjut, aliansi militer barat mengatakan mereka sedang mempertimbangkan kehadiran militer jangka panjang di Eropa Timur.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menunjukkan pada hari Senin (7/2) bahwa kehadiran “jangka panjang” mungkin diperlukan di Eropa Timur dan bahwa Brussels sedang meninjau strategi sebagai bagian dari postur kekuatannya dalam menghadapi Rusia.
“Kami sedang mempertimbangkan penyesuaian jangka panjang untuk postur kami, kehadiran kami di bagian timur aliansi. Belum ada keputusan akhir yang dibuat mengenai hal itu tetapi ada proses yang sekarang sedang berlangsung di dalam NATO,” ujar Stoltenberg pada konferensi pers bersama Presiden Polandia Andrzej Duda, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (9/2).
Berbicara ‘keras’ pada saat Macron Prancis sedang mencari terobosan diplomatik dalam pertemuan puncak Senin (7/2) dengan Putin di Moskow, Stoltenberg mengatakan, “Jika Rusia benar-benar menginginkan lebih sedikit NATO yang dekat dengan perbatasan, mereka mendapatkan yang sebaliknya.”
Ini berarti bahwa pasukan NATO yang dirotasi ke kawasan itu akan tinggal lebih lama, atau lebih permanen.
Stoltenberg menjelaskan NATO sedang mempertimbangkan “pengerahan kelompok tempur tambahan ke bagian tenggara Aliansi” sebagai referensi ke negara-negara Laut Hitam di Rumania, Bulgaria, dan Turki.
Saat bertemu dengan Presiden Duda, Polandia mengkonfirmasi bahwa pasukan dari Divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat AS mulai tiba di dekat negara itu selama akhir pekan, mendarat di sebuah pangkalan di dekat perbatasan Polandia-Ukraina.
Stoltenberg memuji penempatan AS yang baru sebagai “demonstrasi kuat dari komitmen Amerika terhadap aliansi kami.
Sekutu lain juga berkontribusi lebih banyak kekuatan untuk NATO di darat, di udara, dan di laut.” Ini juga karena Inggris telah mengirimkan beberapa ratus pasukan tambahan ke Polandia.
Sejauh ini, bagaimanapun, masalah beberapa ribu pasukan tambahan yang diperintahkan Biden dikerahkan ke Eropa Timur masih cukup untuk sikap simbolis, dan tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah invasi Rusia yang sebenarnya ke Ukraina jika itu pernah terwujud.
Kremlin bersikeras tidak ada rencana untuk serangan semacam itu.
(Resa/ZeroHedge)