ISLAMTODAY ID – Jenderal Kenneth McKenzie, kepala Komando Pusat AS menyalahkan Iran atas drone Yaman yang menyerang UEA.
Ia menuduh Iran “bertanggung jawab secara moral” atas serangan pesawat tak berawak dan rudal oleh milisi Houthi Yaman terhadap UEA dan Arab Saudi.
McKenzie saat ini mengunjungi Uni Emirat Arab untuk memberikan “kepastian” kepada Abu Dhabi bahwa AS mendukung negara Teluk itu terhadap apa yang dia sebut sebagai ancaman dari Teheran.
AS memerintahkan satu skuadron pesawat tempur F-22 dan kapal perusak berpeluru kendali USS Cole ke Emirates pekan lalu, setelah serangkaian serangan drone dan rudal yang diluncurkan oleh Houthi.
“Peralatan yang mereka tembakkan tentu saja buatan Iran,” ungkap McKenzie, merujuk pada Houthi, seperti dilansir dari RT, Selasa (8/2).
“Jika Iran tidak menyetujui serangan khusus ini, mereka tentu bertanggung jawab secara moral untuk itu.”
Houthi telah mengambil tanggung jawab atas serangan itu, menyebut mereka pembalasan atas pemboman Yaman yang dilakukan oleh Arab Saudi dan UEA sejak Maret 2015 dan mengatakan mereka akan berlanjut sampai penjajah mundur.
AS telah mendukung koalisi yang dipimpin Saudi, menggemakan tuduhannya bahwa Houthi – yang adalah Muslim Syiah, sama seperti Iran – adalah “proksi” Teheran.
Pilihan kata-kata McKenzie membukanya untuk kritik terhadap peran AS dalam konflik Yaman.
“Kalau begitu, secara logika, AS juga bertanggung jawab secara moral atas [puluhan ribu] yang terbunuh dengan senjata AS, karena AS menjual +$60 [miliar] senjata ke UEA dan Saudi,” tweet Trita Parsi dari Quincy Institute for Responsible Statecraft, sebuah wadah pemikir anti-intervensi di Washington.
Bom dan rudal yang dipasok oleh AS telah berulang kali digunakan oleh koalisi pimpinan Saudi untuk mengebom Yaman.
Sebuah video yang difilmkan setelah serangan 21 Januari yang menewaskan puluhan, termasuk anak-anak, menunjukkan pecahan amunisi yang memuat kode pabrikan untuk Raytheon, pembuat rudal utama AS.
Menteri Pertahanan AS saat ini Lloyd Austin mengambil kursi di dewan Raytheon setelah pensiun dari Komando Pusat pada tahun 2016.
Teori McKenzie tentang serangan Houthi adalah bahwa Iran menyalahkan UEA karena kehilangan pengaruh di Irak setelah pemilihan baru-baru ini.
“Iran mengira mereka memiliki jalan politik ke depan untuk mengusir Amerika Serikat dari Irak … sekarang saya pikir mereka mencari alternatif, dan beberapa dari alternatif itu mungkin kinetik dan kekerasan,” ungkapnya, menurut Washington Post.
Namun, Post juga menggambarkan menyalahkan Iran sebagai cara untuk mengabaikan keberatan di Kongres AS untuk mendukung perang yang dipimpin Saudi di Yaman, dengan mengatakan ada “penerimaan yang lebih besar” di antara anggota parlemen yang mengerahkan pasukan, kapal, dan pesawat AS untuk “memantau dan mencegah dari agresi Iran.”
(Resa/RT/Washington Post)