ISLAMTODAY ID – Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan sanksi Barat menyebabkan pembekuan sekitar USD 300 miliar dari USD 640 miliar yang dimiliki Rusia dalam cadangan emas dan valasnya.
Rusia mengandalkan China untuk membantunya menahan pukulan terhadap ekonominya dari sanksi Barat, yang dikatakan telah membekukan hampir setengah dari cadangan emas dan mata uang asingnya.
“Kami memiliki sebagian dari cadangan emas dan valuta asing kami dalam mata uang China, dalam yuan. Dan kami melihat tekanan apa yang diberikan oleh negara-negara Barat pada China untuk membatasi perdagangan timbal balik dengan China. Tentu saja, ada tekanan untuk membatasi akses ke cadangan itu,” ungkap Menteri Keuangan Anton Siluanov, Ahad.
“Tetapi saya pikir kemitraan kami dengan China masih akan memungkinkan kami untuk mempertahankan kerja sama yang telah kami capai, dan tidak hanya mempertahankan, tetapi juga meningkatkannya di lingkungan di mana pasar Barat ditutup,” ungkap Siluanov, seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (13/3).
Negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada perusahaan dan sistem keuangan Rusia sejak menyerang Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya operasi militer khusus.
Kemitraan Strategis
Komentar Siluanov dalam sebuah wawancara TV menandai pernyataan paling jelas dari Moskow bahwa pihaknya akan mencari bantuan dari China untuk meredam dampaknya.
Kedua negara telah mempererat kerja sama dalam beberapa waktu terakhir karena keduanya berada di bawah tekanan kuat Barat atas hak asasi manusia dan sejumlah masalah lainnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping bertemu di Beijing pada 4 Februari dan mengumumkan kemitraan strategis yang mereka katakan bertujuan untuk melawan pengaruh Amerika Serikat, menggambarkannya sebagai persahabatan tanpa batas.
Sanksi terhadap cadangan Rusia telah menjadi salah satu tindakan paling menyakitkan bagi ekonomi Rusia.
Sebulan yang lalu, Siluanov mengatakan Rusia akan mampu menahan sanksi berkat cadangan yang melimpah dan bahkan mempertimbangkan untuk menawarkan Eurobonds kepada investor asing begitu volatilitas pasar mereda.
Pada hari Ahad (13/3), dia mengatakan sanksi telah membekukan sekitar USD 300 miliar dari USD 640 miliar yang dimiliki Rusia dalam cadangan emas dan valasnya.
Siluanov juga mengatakan Rusia akan memenuhi kewajiban utang negaranya dan akan membayar rubel kepada pemegang utangnya sampai cadangan negara dicairkan.
(Resa/TRTWorld)