ISLAMTODAY ID – Artikel ini ditulis oleh Paul Joseph Watson melalui Summit News, dengan judul China Amplifies Russian Claims About Secretive US Bio-Weapons Research In Ukraine.
China telah memperkuat klaim Rusia, yang dianggap sebagai “disinformasi” di barat, bahwa Amerika Serikat memiliki jaringan laboratorium biologis di Ukraina yang digunakan untuk meneliti cara menyebarkan patogen melalui hewan.
Departemen Luar Negeri AS bersikeras bahwa biolab rahasia itu murni berfokus pada “mengamankan senjata biologis Soviet era Perang Dingin,” meskipun ini tidak menghentikan tuduhan tentang tujuan yang lebih jahat.
Kekhawatiran tersebut diperkuat setelah Wakil Menteri Luar Negeri Victoria Nuland menyatakan kekhawatiran bahwa laboratorium akan jatuh ke tangan Vladimir Putin.
“Kami sekarang sebenarnya cukup khawatir bahwa pasukan Rusia, pasukan Rusia, mungkin berusaha untuk menguasai [laboratorium itu], jadi kami bekerja dengan Ukraina tentang bagaimana mereka dapat mencegah bahan penelitian tersebut jatuh ke tangan Pasukan Rusia harus mendekat,” ungkap Nuland, seperti dilansir dari ZeroHedge, Selasa (14/3)
Hal ini mendorong jurnalis Glenn Greenwald untuk mencatat bahwa Nuland telah “menghancurkan… setiap harapan untuk menggambarkan ‘fasilitas’ seperti itu sebagai sesuatu yang tidak berbahaya atau dangkal.”
Sekarang Beijing telah menaikkan taruhan dengan memperkuat klaim Rusia bahwa laboratorium tersebut adalah bagian dari program penelitian perang biologis rahasia.
Klaim semacam itu beredar menjelang pertemuan penting antara Yang Jiechi, pejabat tinggi kebijakan luar negeri China, dan Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, setelah dilaporkan bahwa Rusia telah meminta peralatan militer dari China.
“Xinhua, kantor berita resmi negara, pada hari Ahad (13/3) menerbitkan “penyelidikan satelit”, memposting gambar satelit dari laboratorium AS yang diduga diidentifikasi oleh Rusia. Xinhua mengulangi klaim Rusia bahwa AS sedang berusaha mempelajari cara menyebarkan patogen melalui hewan,” lapor Financial Times.
“The Global Times, sebuah tabloid nasionalis, memuat berita berdasarkan artikel yang diterbitkan di surat kabar harian Rusia Izvestia, di mana seorang mantan pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa Ukraina memiliki jaringan fasilitas penelitian militer di bawah pengawasan dinas keamanannya dan dimodernisasi oleh Amerika Serikat.”
Zhang Jun, utusan tetap China untuk PBB, juga berusaha untuk mendiskreditkan pernyataan AS bahwa klaim tentang biolab tidak berdasar, bersikeras bahwa “kekhawatiran yang diangkat oleh Rusia harus ditangani dengan benar.”
“AS selalu mengatakan mereka menganjurkan transparansi. Jika mereka yakin informasi yang relevan itu palsu, mereka bisa memberi kami data yang relevan untuk klarifikasi, sehingga komunitas internasional dapat menarik kesimpulan dengan sendirinya,” ungkap Zhang.
Menurut Beijing, aktivitas militer biologis AS di Ukraina “hanyalah puncak gunung es.”
(Resa/ZeroHedge/Financial Times/Xinhua/The Global Times)