ISLAMTODAY ID – Israel, beberapa negara Arab, dan Amerika Serikat telah mengambil langkah besar dalam perjanjian damai Abraham Accords yang ditengahi Trump.
Pada pertemuan hari Senin (28/3) menghasilkan keputusan untuk mendirikan forum keamanan permanen yang melibatkan partisipasi Israel, AS, Mesir, UEA , Bahrain dan Maroko.
The Times of Israel menggambarkan bahwa “Pada pertemuan puncak bersejarah mereka di kota Sde Boker, Negev Israel pada hari Senin (28/3), para diplomat top Israel, AS, dan empat negara Arab mengumumkan bahwa konferensi tersebut akan menjadi perulangan pertama dari forum regional permanen, sebagaimana mereka menegaskan kembali pentingnya hubungan yang tumbuh antara Israel dan Timur Tengah yang lebih luas.”
Langkah itu terjadi setelah serangan teror mematikan yang merenggut nyawa dua polisi perbatasan Israel di kota utara Hadera pada hari Ahad (27/3).
“Menteri luar negeri Israel, Mesir, Bahrain, Maroko, dan Uni Emirat Arab dan menteri luar negeri AS semuanya mengutuk terorisme, sehari setelah serangan di kota Hadera di mana dua petugas Polisi Perbatasan ditembak mati,” ungkap Times Israel berlanjut, seperti dilansir dari ZeroHedge, Selasa (29/3).
Pembunuhan itu menjadi berita utama di seluruh media Israel, dengan menuduh kelompok Islam yang menurut otoritas pemerintah Israel bersimpati kepada ISIS.
Namun, fokus utama dari “forum permanen” yang disebut KTT Negev adalah Iran.
Semua perwakilan asing mengatakan bahwa mereka menghadirkan front persatuan melawan Republik Islam, yang khususnya telah dilawan oleh sekutu Teluk Arab selama setidaknya satu dekade, dimulai dengan perang Suriah, tetapi juga selama tujuh tahun terakhir di Yaman.
Pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya secara luas dilihat sebagai upaya oleh Israel dan sekutu Arabnya untuk menciptakan front melawan musuh regional bersama Iran.
Para pejabat Israel mengatakan kepada wartawan di tempat kejadian bahwa pembicaraan berpusat di sekitar menciptakan “arsitektur keamanan regional,” di antara isu-isu lainnya.
Times of Israel merinci lebih lanjut:
Pada konferensi pers bersama keenam diplomat setelah pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Yair Lapid mengatakan kepada wartawan bahwa apa yang disebut KTT Negev akan menjadi “forum permanen.”
Dia mengatakan confab sedang membangun “arsitektur regional baru berdasarkan kemajuan, teknologi, toleransi beragama, keamanan dan kerjasama intelijen.”
Para menteri Arab mengambil langkah yang sebelumnya jarang dilakukan dengan mengutuk serangan terbaru terhadap polisi Israel.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken hadir secara langsung, dan memuji bahwa “hal yang dulunya tidak mungkin menjadi mungkin”.
Hal ini mengacu pada fakta bahwa negara-negara Teluk Arab yang hadir hingga beberapa tahun yang lalu bahkan tidak memiliki hubungan formal dengan Israel, tetapi sekarang mereka telah bergabung dengan forum keamanan kontra-teror permanen yang diselenggarakan oleh negara Yahudi.
(Resa/ZeroHedge)