ISLAMTODAY ID-Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan, meninggal dunia pada usia 73 tahun.
Kementerian Urusan Kepresidenan mengumumkan 40 hari berkabung dengan bendera setengah tiang, dan pekerjaan ditangguhkan di sektor publik dan swasta selama tiga hari pertama.
“Kementerian Kepresidenan berduka untuk rakyat UEA, negara-negara Arab dan Islam, dan dunia atas meninggalnya Presiden Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, yang meninggal pada hari Jumat (13/5),” ungkap kementerian itu dalam sebuah pernyataan di media pemerintah tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Di bawah konstitusi, wakil presiden dan perdana menteri Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum, penguasa Dubai, akan bertindak sebagai presiden sampai dewan federal yang mengelompokkan para penguasa tujuh emirat bertemu dalam waktu 30 hari untuk memilih presiden baru.
Khalifa, lahir pada tahun 1948, jarang terlihat di depan umum sejak menderita stroke pada tahun 2014 dan saudara tirinya Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed, yang dikenal sebagai MbZ, telah menjadi penguasa de facto UEA yang bersekutu dengan AS, sebuah produsen minyak OPEC.
“UEA telah kehilangan putra dan pemimpinnya yang saleh dari ‘fase pemberdayaan’ dan penjaga perjalanannya yang diberkati,” ujar MbZ di Twitter, memuji kebijaksanaan dan kemurahan hati Khalifa, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (13/5).
UEA akan menjalankan masa berkabung selama 40 hari dengan pengibaran bendera setengah tiang mulai Jumat dan menangguhkan pekerjaan di semua entitas sektor publik dan swasta selama tiga hari, kata kementerian itu.
Duka Cita Para Pemimpin Dunia
Belasungkawa mulai mengalir dari para pemimpin dunia termasuk Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan, Presiden AS Joe Biden raja Bahrain, presiden Mesir dan perdana menteri Irak.
Erdogan mengatakan dia akan melakukan kunjungan belasungkawa ke UEA.
Biden juga memberikan penghormatan.
“Kami akan menghormati ingatannya dengan terus memperkuat hubungan lama antara pemerintah dan rakyat Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab,” ungkap Biden dalam sebuah pernyataan.
Khalifa berkuasa pada tahun 2004 di emirat terkaya Abu Dhabi dan menjadi kepala negara.
Dia diharapkan akan digantikan sebagai penguasa Abu Dhabi oleh Putra Mahkota Sheikh Mohammed.
Abu Dhabi, yang memegang sebagian besar kekayaan minyak negara Teluk, telah memegang kursi kepresidenan sejak pendirian federasi UEA oleh ayah Khalifa, mendiang Sheikh Zayed bin Sultan al Nahyan, pada tahun 1971.
Sheikh Khalifa mengambil alih sebagai presiden UEA pada November 2004, menggantikan ayahnya Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan.
(Resa/TRTWorld)