ISLAMTODAY ID-Jaringan bioskop besar Inggris telah membatalkan semua pemutaran film tentang putri Nabi Muhammad setelah film tersebut memicu protes damai oleh Muslim Inggris.
Film berjudul Lady of Heaven yang disebut-sebut menggambarkan kehidupan Fatima, diduga menjajakan kebencian anti-Sunni.
Cineworld mengatakan pada hari Selasa (7/6) bahwa mereka membatalkan semua pemutaran Lady of Heaven setelah demonstrasi berlangsung di luar tempat di Birmingham, Bolton, Bradford dan Sheffield.
“Karena insiden baru-baru ini terkait pemutaran The Lady of Heaven, kami telah membuat keputusan untuk membatalkan pemutaran film mendatang secara nasional untuk memastikan keselamatan staf dan pelanggan kami,” ujar Cineworld dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari MEE, Selasa (7/6)
Film yang dirilis Jumat (3/6) lalu di Inggris itu dibuka dengan invasi ke Irak oleh kelompok Negara Islam (ISIS) dan kemudian mencoba menggambarkan kisah Fatima, putri Nabi Muhammad, dengan merajut dugaan peristiwa dalam hidupnya bersama dengan kisah seorang anak yatim piatu Irak di masa sekarang.
Protes, yang dihadiri oleh Muslim Sunni dan Syiah, berpusat pada klaim bahwa film tersebut secara tidak akurat menggambarkan sejarah awal Muslim.
Bahkan, film itu secara negatif menggambarkan tiga tokoh terpenting Islam dan memicu kebencian sektarian.
Muslim Inggris juga menyatakan kemarahannya karena karakter negatif dalam film tersebut diperankan oleh aktor kulit hitam, bukan aktor kulit putih, lapor Muslim Vibe.
Penulis film, Yasser al-Habib kelahiran Kuwait, sebelumnya telah membuat marah Muslim Sunni dengan menyebut Aisha, istri Nabi Muhammad, “musuh Tuhan”.
Film tersebut, yang biaya pembuatannya $15 juta, telah dilarang di Mesir dan Pakistan. Di Iran yang mayoritas Syiah, para ulama telah mengeluarkan fatwa yang melarang menontonnya, yang menyatakan bahwa hal itu akan menyebabkan perselisihan di antara Muslim Sunni dan Syiah.
Vue Cinemas, yang masih memiliki pemutaran film yang terdaftar di situs webnya, belum mengkonfirmasi apakah film tersebut telah ditarik dari salah satu bioskopnya.
(Resa/MEE)