ISLAMTODAY ID- Pernyataan PM Inggris Boris Johnson terkait wanita dan serangan militer yang merujuk pada Putin memicu respon tegas dari Kremlin.
Putin menjawab komentar Johnson dengan mengacu pada serangan Kepulauan Falkland 1982 oleh mantan PM Inggris Thatcher.
“Jika Putin adalah seorang wanita, yang jelas bukan dia, tetapi jika dia, saya benar-benar tidak berpikir dia akan memulai perang invasi dan kekerasan yang gila dan macho seperti yang dia lakukan,” ungkap Johnson, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (30/6).
Serangan Putin di Ukraina adalah “contoh sempurna dari maskulinitas beracun”, ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menyerukan pendidikan yang lebih baik untuk anak perempuan di seluruh dunia dan untuk “lebih banyak wanita dalam posisi kekuasaan”.
Putin, yang berbicara di ibu kota Turkmenistan, Ashgabat, menolak komentar Johnson sebagai “tidak benar”.
“Saya ingin menunjukkan peristiwa dalam sejarah modern ketika (mantan perdana menteri Inggris) Margaret Thatcher memutuskan untuk melancarkan serangan terhadap Argentina untuk menguasai Kepulauan Falkland pada tahun 1982,” ungkap Putin.
“Di sana, seorang wanita memutuskan untuk memulai perang,” yang berakhir dengan kemenangan Inggris pada tahun yang sama, kata pemimpin Rusia itu.
Tanggapan Jubir Kremlin
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga menanggapi komentar Johnson dengan mengatakan kepada kantor berita negara RIA Novosti bahwa “orang tua yang baik (psikoanalis Sigmund) Freud akan senang memiliki subjek penelitian seperti itu dalam hidupnya”.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova, sementara itu, menuduh Johnson menyembunyikan “fantasi berlebihan”.
“Apa yang telah dilakukan 7 orang bersama-sama?” tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram, merujuk pada pertemuan baru-baru ini dari para pemimpin Kelompok Tujuh di Jerman.
Selama wawancara ZDF, perdana menteri Inggris juga mengakui bahwa “tentu saja orang ingin perang berakhir”, tetapi untuk saat ini “tidak ada kesepakatan yang tersedia.
Putin tidak membuat tawaran perdamaian”.
Sekutu Barat harus mendukung Ukraina untuk memungkinkannya berada di posisi strategis terbaik jika negosiasi damai dengan Moskow menjadi mungkin, tambahnya.
(Resa/TRTWorld/ZDF)