ISLAMTODAY ID-Penasihat ekonomi Zelensky menyatakan Kiev akan menargetkan para pemimpin JP Morgan Chase, Citi dan HSBC.
Bos di bank-bank Barat seperti JPMorgan Chase, Citigroup dan HSBC melakukan kejahatan perang dengan terus secara tidak langsung membiayai negara Rusia, kata penasihat ekonomi Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, Oleg Ustenko, pada Selasa (26/7).
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Ustenko mengumumkan bahwa Kiev terus mengumpulkan data tentang bank yang diyakini membiayai pedagang minyak Rusia, dan berencana untuk meneruskan pengaduannya ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
“Tidak ada keraguan bahwa Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina, terhadap Ukraina,” ungkap Ustenko kepada outlet tersebut, seperti dilansir dari RT, Rabu (27/7).
“Dalam logika kami, semua orang yang mendanai penjahat perang yang melakukan hal-hal mengerikan ini di Ukraina juga melakukan kejahatan perang,” ia menambahkan.
Dia mencatat bahwa Kiev tidak akan mengejar bank itu sendiri, tetapi para pemimpin dan manajer mereka.
Ustenko sebelumnya telah meminta bos dari beberapa bank besar Barat untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan yang memperdagangkan minyak Rusia dan menjual semua saham mereka di perusahaan minyak dan gas Rusia, seperti Rosneft dan Gazprom.
Dalam surat yang dilihat oleh Financial Times, yang dikirim ke CEO JPMorgan, HSBC, Citi dan Credit Agricole awal bulan ini, Ustenko menuduh bank-bank ini “memperpanjang” konflik Ukraina, dan memperingatkan mereka bahwa mereka akan diblokir untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi Ukraina.
Penasihat ekonomi dilaporkan menekankan bahwa lengan manajemen aset HSBC dan Credit Agricole masih memegang saham di Gazprom dan Rosneft, sementara Citigroup diduga memberikan fasilitas kredit kepada raksasa minyak dan gas Rusia lainnya, Lukoil, serta kepada Vitol, seorang perusahaan energi Belanda yang memperdagangkan minyak Rusia.
JPMorgan Chase adalah bank global lain yang memberikan kredit kepada pedagang Belanda, Ustenko dilaporkan mengklaim.
Selain itu, Kiev percaya bahwa pemberi pinjaman masih memegang saham di bank milik negara mayoritas terbesar di Rusia, Sberbank, serta di Gazprom dan Rosneft, yang semuanya digambarkan dalam surat itu sebagai beberapa aset ekonomi paling berharga bagi Kremlin.
Ustenko mengatakan kepada FT bahwa Kementerian Kehakiman Ukraina bermaksud untuk menuntut bank-bank ini di ICC, yang tidak dapat menyelidiki atau menuntut pemerintah atau perusahaan tetapi dapat menargetkan individu dari organisasi tersebut.
Meskipun tidak semua bank belum menanggapi ancaman Ustenko, Citi telah mengatakan kepada Financial Times bahwa mereka telah menghentikan bisnisnya di Rusia.
Sementara itu, JPMorgan mencatat kepada Business Insider bahwa mereka telah membantu menerapkan sanksi terhadap Rusia.
(Resa/RT)