ISLAMTODAY ID-Pasukan Amerika dan Israel telah memulai latihan maritim empat hari di Laut Merah di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran yang dimulai sejak 1 hingga 4 Agustus ini.
Menurut pernyataan Armada ke-5 AS yang berpangkalan di Bahrain, latihan perang bersama dimulai pada Senin dan akan berlangsung hingga hari ini,
“Latihan ini akan fokus pada perencanaan misi, larangan maritim, dan latihan lainnya di laut”, ungkap Armada ke-5, seperti dilansir dari RT, Selasa (2/8)
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi manuver gabungan tersebut, dengan mengatakan kapal rudal INS Keshet dan korvet INS Eilat akan berpartisipasi dalam berbagai misi bersama kapal perang AS dan kapal tanker pengisian bahan bakar.
Kapal Angkatan Laut AS yang terlibat dalam latihan tersebut termasuk kapal perusak berpeluru kendali USS Nitze, kapal pangkalan bergerak USS Lewis B. Puller dan kapal kargo USNS Matthew Perry.
Angkatan Laut AS dan Israel telah mengadakan beberapa latihan bersama tahun ini.
Sebelumnya, Israel mengambil bagian dalam latihan di Laut Merah November lalu yang dipimpin oleh Armada ke-5 dan juga termasuk UEA dan Bahrain.
IDF mengatakan latihan November merupakan tanggapan terhadap serangan Iran terhadap kapal-kapal Israel.
Latihan terbaru itu dilakukan setelah Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memperingatkan bahwa aktivitas angkatan laut Iran di kawasan itu berada pada tingkat tertinggi dalam beberapa tahun.
“Kehadiran pasukan militer Iran di Laut Merah dalam beberapa bulan terakhir adalah yang paling signifikan dalam satu dekade,” ujarnya bulan lalu.
“Ini adalah ancaman langsung terhadap perdagangan, energi, dan ekonomi global.”
Pada bulan Juni, dua kapal Angkatan Laut AS berhadapan dengan tiga kapal serang cepat Iran di Selat Hormuz.
Armada ke-5 menuduh speedboat Iran berinteraksi dengan kapal AS “dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional”.
(Resa/RT)