ISLAMTODAY ID-Presiden Rusia menandatangani dekrit tentang penambahan 137.000 tentara ke Angkatan Bersenjata.
Jumlah militer Rusia akan meningkat menjadi 1,15 juta tentara tahun depan, sejalan dengan dekrit yang ditandatangani Presiden Vladimir Putin pada hari Kamis (25/8).
Dokumen tersebut, yang dipublikasikan di situs web pemerintah, menambahkan 137.000 ke jajaran Angkatan Bersenjata mulai 1 Januari 2023.
“Ini juga menginstruksikan kabinet untuk mengalokasikan dana yang diperlukan untuk ekspansi,” ungkap dokumen tersebut, seperti dilansir dari RT, Kamis (25/8).
Langkah itu dilakukan di tengah operasi militer Rusia di Ukraina yang diluncurkan pada akhir Februari.
Moskow mengirim pasukan ke negara tetangga enam bulan lalu, dengan alasan kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk.
Untuk diketahui, perjanjian tersebut dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.
Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014.
Sejak itu, mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat”.
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.
(Resa/RT)