ISLAMTODAY ID-Presiden sembilan negara NATO berkumpul pada hari Ahad (2/10) untuk menyatakan dukungan mereka atas tawaran keanggotaan Ukraina dan mendesak semua sekutu untuk “secara substansial meningkatkan” dukungan militer mereka ke Kiev.
Pernyataan itu muncul dua hari setelah Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengumumkan niat negaranya untuk mengajukan keanggotaan NATO jalur cepat.
“Kami dengan tegas mendukung keputusan KTT NATO Bucharest 2008 mengenai keanggotaan Ukraina di masa depan,” ungkap presiden Republik Ceko, Estonia, Latvia, Lithuania, Makedonia Utara, Montenegro, Polandia, Rumania, dan Slovakia, seperti dilansir dari RT, Ahad (2/10).
Pada KTT Bucharest, para anggota aliansi menyambut “aspirasi untuk menjadi anggota NATO” dari Ukraina dan Georgia tetapi tidak memberikan kerangka waktu untuk aksesi negara-negara ini.
“Kami mendukung Ukraina dalam pertahanannya melawan invasi Rusia, menuntut Rusia untuk segera menarik diri dari semua wilayah yang diduduki dan mendorong semua Sekutu untuk secara substansial meningkatkan bantuan militer mereka ke Ukraina,” ungkap pernyataan itu.
Mengacu pada inklusi yang akan datang dari empat bekas wilayah Ukraina ke dalam Federasi Rusia, para pemimpin mengatakan bahwa mereka “tidak akan pernah” mengakui “upaya Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina mana pun.”
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, mengomentari tawaran NATO Zelensky, menekankan bahwa “setiap keputusan tentang keanggotaan harus diambil melalui konsensus” dari semua 30 anggota.
Menekankan bahwa NATO “memiliki kebijakan pintu terbuka,” Stoltenberg mengatakan bahwa saat ini prioritas utama blok tersebut adalah “untuk mendukung Ukraina,” baik secara militer maupun finansial.
Dia yakin bahwa ini juga merupakan “cara terbaik untuk merespons” tindakan Rusia.
Pernyataan Stoltenberg menggemakan pernyataan yang dibuat sebelumnya oleh Gedung Putih.
Berbicara pada hari Jumat, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengklaim bahwa cara terbaik sekarang adalah memberi Ukraina dukungan “praktis”, sementara “proses di Brussels harus diambil pada waktu yang berbeda.”
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Ukraina Olga Stefanishyna mengungkapkan pada hari Ahad (2/10) bahwa aplikasi NATO di Kiev “sudah dalam perjalanan ke Brussels.”
Pengumuman Zelensky tentang tawaran keanggotaan NATO datang pada hari yang sama ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian tentang masuknya dua republik Donbass, dan Wilayah Kherson dan Zaporozhye, ke dalam Rusia.
Moskow, yang menganggap perluasan NATO sebagai ancaman langsung terhadap kepentingan nasionalnya, menyebut potensi keanggotaan Ukraina dalam aliansi tersebut sebagai salah satu alasan serangan militernya.
(Resa/RT)