ISLAMTODAY ID-Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan dia tidak percaya Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggunakan senjata nuklir taktis dalam konflik Ukraina.
“Sangat tidak mungkin Putin akan menggunakan senjata seperti itu dalam konflik Ukraina,” ungkap Ben Wallace, dilansir dari PA Media pada hari Ahad (2/10).
Pada konferensi Partai Konservatif yang diselenggarakan oleh lembaga think tank Onward, Wallace menanggapi komentar Putin dari awal bulan ini di mana dia mengatakan Rusia akan menggunakan “semua cara yang tersedia” jika integritas teritorial negara itu terancam.
Wallace mengatakan prospek Putin meluncurkan nuklir terhadap pasukan Kiev “sangat tidak mungkin.”
Meskipun doktrin nuklir Rusia memang mengatur penggunaan senjata nuklir dalam kasus-kasus tertentu, langkah seperti itu akan memicu reaksi keras dari sekutu Moskow di India dan China.
“Putin diberi pemahaman yang sangat jelas tentang apa yang dapat diterima dan tidak dapat diterima dalam pertemuan dengan para pemimpin India dan China,” ungkap Wallace, menurut PA, seperti dilansir dari RT, Senin (3/10).
Dia juga mengklaim bahwa Putin “benar-benar tidak rasional” dan pemimpin Rusia akan “sangat tidak senang” mengetahui beberapa negara yang “diam-diam” telah membantu Inggris dalam dukungan militernya ke Ukraina, Telegraph melaporkan.
Mantan kepala CIA David Petraeus baru-baru ini memperingatkan bahwa jika Moskow memutuskan untuk meluncurkan nuklir taktis di Ukraina, Washington akan memimpin upaya NATO untuk “menghabisi setiap kekuatan konvensional Rusia yang dapat kita lihat dan identifikasi” di Ukraina dan Krimea dan juga “setiap [Rusia] kapal di Laut Hitam.”
Selain komentar Putin sendiri, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev juga telah memperingatkan bahwa Moskow akan menggunakan senjata apa pun yang dianggap cocok untuk melindungi perbatasan, rakyat, dan kedaulatannya.
Dia bersikeras bahwa “pensiunan idiot dengan garis-garis jenderal” tidak boleh mencoba mengintimidasi Moskow dengan mengklaim NATO akan menyerang Krimea.
“[rudal] hipersonik pasti akan mencapai target di Eropa dan AS lebih cepat,” Medvedev memperingatkan.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa “negara Barat dan warga NATO perlu memahami bahwa Rusia telah memilih jalannya sendiri” dan “tidak ada jalan kembali. ”
(Resa/RT)