ISLAMTODAY ID-Presiden Erdogan mengkritik kebijakan Yunani tentang penolakan pengungsi ilegal dan pendekatan permusuhannya terhadap Ankara.
Lebih lanjut, dia telah mengkritik perdana menteri Yunani karena mencari bantuan dari AS melawan Türkiye, dengan mengatakan “kami akan selalu melakukan apa yang diperlukan.”
Dalam sebuah acara di ibu kota Ankara pada hari Selasa (4/10), pemimpin Turki itu menunjukkan kebijakan serangan balik mematikan Athena terhadap para pengungsi.
“Kami melihat bagaimana mereka [penjaga pantai Yunani] mengubur orang-orang miskin di laut di Aegean, Mediterania dari feri Yunani. Apakah dunia bersuara tentang itu? Tidak. Fregat kami menjangkau mereka dan menyelamatkan mereka dari laut. Karena kami adalah Muslim dan kami memenuhi persyaratan agama kami,” ungkap Erdogan, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (5/10)
Presiden Turki menyoroti pendekatan permusuhan pemerintah Yunani terhadap Türkiye.
“Perdana Menteri Yunani [Kyriakos Mitsotakis] meminta bantuan dari AS. Melawan apa? Melawan Türkiye. Apa pun yang Anda lakukan, kami akan selalu melakukan apa yang diperlukan, kami siap melakukannya,” ungkap Erdogan.
Kebijakan Yunani
Kelompok hak asasi manusia dan media telah sering melaporkan penolakan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya oleh otoritas Yunani.
Ankara dan kelompok hak asasi global telah berulang kali mengutuk praktik ilegal Yunani dalam mendorong kembali pencari suaka.
Di sisi lain, mereka mengatakan langkah itu melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional dengan membahayakan kehidupan pengungsi yang rentan, termasuk perempuan dan anak-anak.
Uni Eropa tetap diam terhadap kebijakan pushback Athena. Frontex, yang memfasilitasi koordinasi patroli perbatasan di Eropa, tampaknya menutup mata terhadap praktik Yunani di wilayah tersebut.
Video dan saksi telah mengungkap bagaimana penjaga perbatasan Yunani memukuli pengungsi, mengambil uang mereka, dan membiarkan mereka telanjang di musim dingin.
Pada 28 September, beberapa outlet berita, mengutip PM Mitsotakis, mengatakan Yunani yakin tentang dukungan dari AS dan Uni Eropa terhadap Türkiye.
(Resa/TRTWorld)